Saturday, December 21, 2013

Rasa Malu

Dari salah satu tausiyah yang saya dengarkan saat rapat rutin, aku diingatkan (lagi) untuk merenungi kembali perbuatanku. Malu? Kapan terakhir kali kamu merasa malu, lalu mengurungkan niatmu untuk melakukan sesuatu yang padahal itu hak mu? Salah satu kutipan tausiyah hari ini:

"Dan janganlah engkau mencela saudaramu karena memiliki rasa malu. Sesungguhnya malu adalah bagian dari iman." 

Maksudnya malu di sini adalah, berpikir bahwa apakah hal yang akan kamu lakukan pantas untuk dilakukan, apakah pantas untuk kamu dapatkan. Meskipun kamu yakin kamu pantas mendapatkannya, dan yakin orang lain pantas memberikannya kepadamu, tapi tetap saja, apakah itu pantas? Atau lebih pantas jika kamu mengurungkan niatmu dan merelakan hakmu? 

"Kalaupun sifat malu itu menghalangi seseorang dari meminta haknya, maka dia akan diberi pahala sesuai dengan hak yang ditinggalkannya."

Jadi jangan takut kawan, untuk kehilangan hakmu. Jangan takut dicela karena kehilangan hak akibat malu, dan jangan pula mencela orang yang memiliki rasa malu. Karena rasa malu itu justru yang bisa menyelamatkanmu, menjaga kesucianmu. Ya, karena malu itu adalah menahan diri dari perbuatan buruk atau hina, takut akan dosa, takut akan siksa Allah swt.

"Peliharalah rasa malu, karena sifat malu itu dapat menghalangi seseorang untuk melakukan kemaksiatan sebagaimana iman."

Jadi, ketika kamu merasa kamu paling benar, ketika kamu merasa dirimu paling tahu, ketika dirimu merasa harus segera mengambil hakmu. Berhentilah sejenak lalu renungkanlah, apakah kamu malu melakukannya?


No comments:

Post a Comment

Popular Posts