Sunday, December 1, 2013

Ini yang Namanya Cinta: FUSI XV

Kenapa, oh kenapa beberapa postingan gw baru-baru ini membahas tentang cinta? Apa mungkin gw lagi jatuh cinta? Jawabannya: IYA.

25 Desember 2013.
Natal? No i don't celebrate Natal. Hari ini ARISAN FUSI. Alias, Acara Rihlah Kepengurusan Forum Ukhuwah dan Studi Islam Lembaga Dakwah di Psikologi. Tahun ini jadi genap dua tahun gw di FUSI. Dan mungkin, aku akan menjalani satu tahun lagi. Hehe

Udah dua tahun ini, gw dan teman-teman sebidang gw, PSDM, menyiapkan acara paling seru buat pengurus FUSI, yakni ARISAN. Arisan ini campur aduk, dari yang senang-senang, sampai nangis-nangis juga ada. Inti acara ini adalah refreshing dari hasil jerih payah kerja selama setahun, dan juga evaluasi, refleksi diri selama setahun ini. Tahun ini, evaluasi FUSI gak jauh beda dari tahun sebelumnya. Mungkin akan selalu begini, entahlah. Yang lembaga dakwah dibilang kurang profesional lah, eksklusif lah, ukhuwahnya kurang dapet lah, ngaret mulu lah, dan sebagainya. Bahkan banyak yang nangis-nangis karena merasa dirinya kurang baik atau segala penyesalan diri lah.

Namun bagiku, yang paling berkesan dari FUSI tahun ini adalah UKHUWAH nya. Iya, walaupun tahun lalu aku hafal nama-nama semua pengurus FUSI, tahun ini aku cukup kenal sama semua pengurus FUSI.Entah kenapa, intensitas kami bertemu cukup banyak. Khususnya di lorong gedung H lantai dua FPsi karena disitu adalah terletaknya mushalla. Di sana menjadi tempat yang aku kunjungi setiap hari dan entah kenapa selalu ramai, oleh pengurus FUSI. Tapi enggak juga, ada juga di luar pengurus FUSI yang suka nimbrung, misalnya habis sholat, ikut kumpul sama anak-anak pengurus FUSI. Jadinya, di sana selalu ramai, agak bahaya sih soalnya itu dekat tempat sholat dan beberapa kali ditegur. Tapi hal ini membuat kami menjadi dekat, dan buatku sendiri, aku merasa benar-benar punya keluarga. Tempat 'pulang' meskipun cuma ke H2.

Di FUSI XV ini, aku juga ketemu kakak-kakak hebat. Ka Ayya yang cantik dan shalihah banget. Kak Barkah yang lucu dan bijak banget. Kak Fatin yang pinter, kak Syanmil yang banyak ide. Kak Rizka yang keilmuan banget. Kakak-kakak ini PI, dan kebetulan aku menjadi sahabat bidang PI. Di sini aku belajar banyak banget, mulai dari hal kecil sampai hal besar, masalah pribadi dan juga masalah bersama. Dan yang terpenting, aku jadi merasa punya kakak. Aku banyak dibimbing, dibantuin, aku jadi tidak merasa helpless, dan jadinya aku ingin selalu memberikan yang terbaik. Maklum anaknya gak punya kakak, hehe.

Tahun ini, aku diamanahkan untuk jadi kepala Biro PSDM. Di sini aku istilahnya 'ngurusuin' pengurus FUSI biar merasa nyaman dan bisa menunjukkan performa terbaiknya. Di PSDM, tentunya aku bukan siapa-siapa kalau gak ada sahabat-sabatku yang keren. Farah sang wakil dan orang-orang kece di foto di bawah ini.
Kiri ke kanan: Gesang, Reti, Syaki, Ayu, Farah, Dara
Mereka punya banyak ide hebat, konyol. Meskipun aku gak tau harus ngebahas agenda apa di setiap minggu, rasanya setiap minggu aku harus bertemu mereka, membuat rapat, meski ujung-ujungnya hanya ngemil dan ketawa ketiwi.  Kami menyebut diri kami PSDM BRIGHT. Bersahabat. Hangat. Hebat. Emang maksa, ya kami emang begitu, hehe.

Soal perjuangan, aku bahkan tak bisa menghitung apa saja yang telah kulakukan setahun ini di FUSI. Tahun ini begitu banyak perjuangan, inisiasi, pengorbanan yang aku dan teman-teman lakukan. Dan hasilnya cukup worth it menurut aku. Buktinya, banyak yang bilang FUSI tahun ini lebih oke, lebih 'keliatan'. Dari pengurusnya sendiri senang karena ukhuwahnya cukup dekat. Semua itu ada di evaluasi FUSI. Mungkin memang ada beberapa orang yang gak bisa merasakan hal itu, tapi aku sendiri dan mungkin banyak juga yang merasakan kesenangan ini, kebahagiaan ini. Meskipun program kerja ada yang gagal, meskipun banyak kritik, dengan adanya ukhuwah, saling membangun, saling mengingatkan, semua keburukan itu lenyap, dan kita, well, aku sendiri bersemangat untuk memberi yang lebih baik.

Dan ya, akhirnya aku tumpah. Di detik sebelum persiapan pulang, semua bertangisan dan berpelukan sesuai mahramnya. Aku gak ngerti kenapa sedih, tapi sedih aja. Yang kayak gini udah selelsai. Tahun ini capek banget, tapi senang, dan semua sudah berakhir. Pada akhirnya aku bersyukur bisa terlibat di FUSI, ketemu orang-orang hebat, (lagi), dan jika aku gak bisa mengulangnya, mungkin akan melakukannya lagi.


Ini keluarga FUSI XV (kurang lengkap)
Gak tau kenapa aku rela rapat sampai malam. Capek nyiapin acara meskipun yang datang hanya sedikit. Rela mendaki curug sampe capek, muter-muter cari villa, biar orang lain bisa seneng-seneng. Tanpa mengharapkan yang kayak begini dibalas sama orang lain.  Mungkin ini yang namanya CINTA.

"Cinta itu one way lho. Syukur-syukur kalo terbalas."
- Bu Dani, 2013, kelas Psikologi Adiksi

Iya, cinta yang terbalas itu bonus luar biasa :)

No comments:

Post a Comment

Popular Posts