Monday, July 1, 2013

Tentang "Daleman"

Assalamu'alaikum. Halo! Sudah liburkah anda? :D

Di tengah liburan, ceritanya gw punya pemikiran yang entah cuma gw doang yang merasa gini atau ada orang lain juga. Ini random banget, jadi jangan kaget atau merasa aneh dengan postingan ini. Nah, mungkin postingan ini agak feminim, karena akan lebih terasa buat mbak-mbak sesama pemakai jilbab, atau yang mengerti hijab-hijaban.

Ceritanya, gw merasa kalo daleman kerudung atau yang ngetrennya sekarang namanya 'ciput', itu tidak pantas untuk diperlihatkan. Maksudnya adalah, seharusnya pengguna ciput (gue misalnya) malu kalau ciputnya mulai keluar-keluar kerudung dan kelihatan. Beda dengan gaya-gaya sekarang yang memperlihatkan ciputnya di bagian jidat, atau di leher untuk pemakai ciput ninja, dsb. Makanya ciput banyak kan yang warna-warni, supaya bisa di mix and match sama kerudung dan bajunya. Cantik kok, rapi juga kok.. Tapi, yaa tetap saja gw merasa aneh dengan ciput yang diperlihatkan ini. Karena itu, gw sendiri tidak pernah memakai kerudung dengan model yang menampakkan ciput, sekalipun gw pakai ciput ninja.

Entah kenapa, menurut gw doang nih kayaknya, memperlihatkan ciput itu sama kayak memperlihatkan baju/celana dalam. Loh kenapa? Well, sebelum mengenal kata 'ciput', benda itu kan namanya 'daleman kerudung'. Sesuatu yang berada di dalam kerudung. Daleman kan? Bra/kaus dalam sama celana dalam juga namanya daleman, malu kan buat diperlihatkan? Jadi, kenapa ciput tidak malu untuk diperlihatkan? Ciput itu fungsinya menjaga rambut agar tidak keluar-keluar kan? Nah, bra dan kawan-kawan juga punya sesuatu untuk dijaga, if.. you know what I mean. Lantas kenapa ada perbedaan hak dari sesama daleman tersebut?

Celana dalem: Ini gak adil! sama-sama daleman, tapi kenapa gw gak bisa eksis kayak ciput? Kenapa? Kenapa?
Bra: Sis, sabar sis. Gw juga ga bisa eksis coy! Si ciput kenapa beruntung banget sih. Eh tapi masih mending lu tau. Lu masih bisa eksis tuh kalo misalnya yang make lu pake baju kependekan, trus doi nungging.
Celana dalem: Ah, itu kan gak disengaja. Si pemake pasti malu kalo gw keliatan. Cuma si ciput tuh! Kayaknya anak kesayangan banget, yang make gak perlu malu, bangga pula si ciput ada di luar. Masuk youtube pula! Gak adil! Kan kita sama-sama daleman. Harus ada kesetaraan HAD (Hak Asasi Daleman)
Ciput: Berisik! Sirik aje lu lu pada...
*cut*

Ok, it's going too far and absurd.

Ehm, jujur aja, sebenernya terbesit untuk memulai postingan ini adalah ketika sedang melihat-lihat video tutorial hijab, a.k.a hijab gaul yang notabennya cuma gw pake kalo gw jalan-jalan doang. (Yah malu, ketauan kerjaannya ngapain). Trus, tiba-tiba gw merasa aneh aja, sama mbak-mbak yang memperagakan tutorial hijab tersebut. Tiba-tiba gw kepikiran, adegan pertama yang pasti ada dalam tutorial hijab adalah adegan di mana mbak-mbaknya hanya memakai ciput ninja, bukan? Lalu dengan step by step, mereka mengajarkan cara pakai kerudung. Entah tiba-tiba kepikiran, menurut saya, mengajarkan memakai jilbab bukannya sama seperti mengajarkan memakai baju? Maksud saya sama saja kan dengan ketika anda hanya memakai tank top lalu anda mengajarkan cara memakai baju?

Loh kenapa begitu? Coba deh, kalo lagi di luar, di tempat kuliah, atau di tempat kerja, trus tiba-tiba merasa gak sreg sama kerudungnya, merasa kerudungnya sudah tidak simetris, terus pingin benerin kerudung. Malu ga sih kalau buka dan benerin kerudung di tempat itu juga, walaupun pake ciput ninja? Pasti benerin kerudungnya di kamar mandi kan? Nah, kenapa di video tutorial hijab, ga apa apa banget cuma pake ciput ninja? Ya.. Menurut saya itu sama kayak cuma pake baju dan celana dalem aja sih, belom pake baju. Oke, beberapa orang hanya memperlihatkan sebagian ciput, misalnya di bagian jidat atau di leher, biar warna ciputnya keliatan. Samakah itu seperti memperlihatkan warna tali bra? Tau kan, memperlihatkan hanya tali bra melalui model baju yang lebar? 

Wait, saya tidak bilang kalau memperlihatkan ciput itu tidak syar'i. Di samping itu semua, yang penting kita tahu model hijab seperti apa yang syar'i. Tidak akan saya bahas, saya yakin kamu sudah tau, dan sudah banyak sumber jika kamu mau cari di google. Sekian dari kerandoman saya. Maaf kalo agak frontal. Don't judge me. No hard feelings. Gw masih mengapresiasi kok mbak-mbak yang mau mengajarkan tutorial hijab. Apalagi semua ukhti-ukhti dan teman-teman gw yang cantik-cantik dengan model hijabnya masing-masing. Sekali lagi, ini semua hanya perasaan saya saja.  Saya tidak menyalahkan siapa-siapa. Ini hanya yang terlihat di mata saya dan ada di perasaan dan kognisi saya. Saya tidak menyatakan benar atau salah, karena saya bukan ahlinya. Ini hanya pendapat, bahkan hanya perasaan yang teramat subjektif, okay? Peace :)

Song of the Day: Disney Hercules OST - I Won't Say I'm In Love
Because it's too cliche....

No comments:

Post a Comment

Popular Posts