Penulis: Melanie Subono
Penerbit: Kaifa
Buku
ini adalah buku kedua Melanie Subono setelah sebelumnya menerbitkan
buku pertamanya yang berjudul "Ouch!". Kedua buku ini sama-sama
menceritakan tentang pekerjaan yang dicintainya yaitu Liaison Officer
atau yang biasa disebut L.O dari para musisi luar negeri yang
didatangkan ke Indonesia oleh salah satu promotor musik Indonesia. Buku
ini ditulis sebagai sarana sharing selama menjadi L.O yang kerjanya
membuat Melanie stress, frustrasi, tapi bisa juga tertawa
terpingkal-pingkal. Banyak plus minusnya menjadi L.O, walaupun bisa
ketemu artis yang ganteng-ganteng, tapi kamu juga harus menghadapi
segala tuntutan permintaan absurdnya dan bersabar menghadapi kelakuan
anehnya.
Apa yang menarik dalam buku ini? Yang menarik
adalah bahwa ternyata ada pengalaman-pengalaman unik lain dari Melanie
Subono selama ia menjadi L.O artis-artis luar negeri tersebut. Siapa
sangka, musisi favoritmu memiliki kebiasaan aneh atau melakukan hal aneh
saat ia berada di Indonesia. Siapa sangka di balik kejeniusan musik
MUSE, orang-orangnya juga 'jenius' alias aneh. Ya, menurut saya
orang-orang jenius itu cenderung aneh. Siapa sangka di balik muka sangar
Band rock Avenged Sevenfold mereka punya pribadi ramah dan baik. Atau
Foo Fighter yang namanya sudah booming ke seluruh dunia tapi mereka
masih gakpedean. Melanie Subono punya segudang pengalaman yang lucu,
unik, seru dan aneh dengan mereka dan banyak artis lainnnya di dalam
buku ini. Setelah dalam buku Ouch! Mimi alias Mariah Carey mendapatkan
Melanie Award sebagai artis ter-rempong, kali ini siapa ya artis yang
paling rempong yang mendapatkan piala bergilir itu?
Buku ini ditulis dengan gaya bahasa sehari hari (seperti lo-gue),
dengan tata bahasa dan kosa kata yang tidak baku, dan memiliki format
yang juga tidak baku. Teknis penulisan buku ini seperti hanya copy-paste dari blog sehari-harinya, dan mungkin memang begitu. Banyak kesalahan penulisan atau typo yang
terdapat dalam buku ini yang membuat saya gatel saat membacanya dan
tiba-tiba pingin banget menjadi volunteer editornya. Namun, justru dari
penulisan itu yang membuat buku ini menjadi alive, terasa bahwa
buku ini ditulis seadanya, sejujurnya, dan securahan hatinya oleh
Melanie Subono, sehingga membuat pembaca jadi percaya bahwa si artis
benar-benar melakukan hal-hal tersebut. Oiya, beberapa ada fotonya juga
lho!
1 Rider = 3 Uban Baru = (-) Minus 2 pahala di hidup saya. - Melanie Subono
*Rider adalah daftar keperluan artis selama berada di kota kunjungannya.
Gak deng, bukan itu quotenya..
"Jangan pernah takut buat terus bermimpi. Karena bermimpi itu sah, dan bermimpi juga yang akan buat lo terus idup." - Melanie Subono
No comments:
Post a Comment