Thursday, July 4, 2013

Resensi Buku - Melanie Subono: Liaison Officer Forever

Judul: Liaison Officer Forever
Penulis: Melanie Subono
Penerbit: Kaifa

Buku ini adalah buku kedua Melanie Subono setelah sebelumnya menerbitkan buku pertamanya yang berjudul "Ouch!". Kedua buku ini sama-sama menceritakan tentang pekerjaan yang dicintainya yaitu Liaison Officer atau yang biasa disebut L.O dari para musisi luar negeri yang didatangkan ke Indonesia oleh salah satu promotor musik Indonesia. Buku ini ditulis sebagai sarana sharing selama menjadi L.O yang kerjanya membuat Melanie stress, frustrasi, tapi bisa juga tertawa terpingkal-pingkal. Banyak plus minusnya menjadi L.O, walaupun bisa ketemu artis yang ganteng-ganteng, tapi kamu juga harus menghadapi segala tuntutan permintaan absurdnya dan bersabar menghadapi kelakuan anehnya.

Apa yang menarik dalam buku ini? Yang menarik adalah bahwa ternyata ada pengalaman-pengalaman unik lain dari Melanie Subono selama ia menjadi L.O artis-artis luar negeri tersebut. Siapa sangka, musisi favoritmu memiliki kebiasaan aneh atau melakukan hal aneh saat ia berada di Indonesia. Siapa sangka di balik kejeniusan musik MUSE, orang-orangnya juga 'jenius' alias aneh. Ya, menurut saya orang-orang jenius itu cenderung aneh. Siapa sangka di balik muka sangar Band rock Avenged Sevenfold mereka punya pribadi ramah dan baik. Atau Foo Fighter yang namanya sudah booming ke seluruh dunia tapi mereka masih gakpedean. Melanie Subono punya segudang pengalaman yang lucu, unik, seru dan aneh dengan mereka dan banyak artis lainnnya di dalam buku ini. Setelah dalam buku Ouch! Mimi alias Mariah Carey mendapatkan Melanie Award sebagai artis ter-rempong, kali ini siapa ya artis yang paling rempong yang mendapatkan piala bergilir itu?

Buku ini ditulis dengan gaya bahasa sehari hari (seperti lo-gue), dengan tata bahasa dan kosa kata yang tidak baku, dan memiliki format yang juga tidak baku. Teknis penulisan buku ini seperti hanya copy-paste dari blog sehari-harinya, dan mungkin memang begitu. Banyak kesalahan penulisan atau typo yang terdapat dalam buku ini yang membuat saya gatel saat membacanya dan tiba-tiba pingin banget menjadi volunteer editornya. Namun, justru dari penulisan itu yang membuat buku ini menjadi alive, terasa bahwa buku ini ditulis seadanya, sejujurnya, dan securahan hatinya oleh Melanie Subono, sehingga membuat pembaca jadi percaya bahwa si artis benar-benar melakukan hal-hal tersebut. Oiya, beberapa ada fotonya juga lho!

1 Rider = 3 Uban Baru = (-) Minus 2 pahala di hidup saya. - Melanie Subono
*Rider adalah daftar keperluan artis selama berada di kota kunjungannya.

Gak deng, bukan itu quotenya..

"Jangan pernah takut buat terus bermimpi. Karena bermimpi itu sah, dan bermimpi juga yang akan buat lo terus idup." - Melanie Subono

No comments:

Post a Comment

Popular Posts