Saturday, September 21, 2019

Bye, Social Media! (Well, Most of It)

Sudah lama, aku ingin jauh dari social media. Bukan karena keinginan tapi tuntutan kali ya, jaman sekarang harus punya social media. Dulu, aku begitu FOMO (Fear of Missing Out), jadi aku punya semuaaa social media dari friendster, myspace, FB, twitter, linkedin, plurk, sampai skrg instagram. But they drove me crazy. Aku baca, terlalu banyak social media menimbulkan potensi depresi. Jadilah mulai satu persatu aku tinggalkam social mediaku. Tapi kembali lagi, karena aku FOMO, akun2 yang kutinggalkan kubiarkan saja. Manatau, akan terpakai lagi.

Aku mulai memfokuskan diri di satu sosial media, Instagram. Aku pikir ini yang paling cocok olehku, aku bisa sharing banyak tentang..apapun. Akupun baru sadar ternyata aku orangnya cenderung oversharer. Apa saja aku bisa share. Mostly unek2 sih, ya kayak isi blog ini.
Suatu hari, aku muak juga dengan instagram. Aku kepikiran untuk meninggalkannya (tapi masih sayang karena aku mulai menyukai sharing yang lebih serius), jadi aku kepikiran untuk Deactivate Account.

Singkat cerita, accidently Instagramku malah ke Delete. Hmm diceritain aja deh, jadi tuh aku minta tolong suami yang punya laptop untuk Deactivate Instagram, karena kan cuma bisq dari laptop. Eh suami ngiranya di delete. Salah aku juga karena aku dari dulu suka curhatnya kalk aku pgn delete social media, dan ga ngingetin kalau cuma Deactivate,  bukan Delete.

Tapi, yaa kok ga sedih gak kehilangan gitu ya. Tandanya mungkin memang Instagram tidak begitu spark joy. Ada sih bosan dan rindu, gak takut FOMO, cuma greget ga bisa banyak sharing apapun. Yah mungkin nanti kubuat lagi beberapa bulan ke depan.

Anyway, social media lain yang kutinggalkan sudah dihapus. Soalnya udh  gak pernah dipakai, dan takut malah bumi makin panas. Ngerti gak?
Kalo ga ngerti, googling aja kenapa database kita yang ke save di dunia maya bisa bikin bumi makin panas.

Positive nya, aku bisa produktif ngeblog lagi, ngeluarin unek2 di sini. Bagiku blog adalah sahabat tanpa syarat. Jadi tempat curhat, ditinggalin, balik lagi, tapi tetap setia dan mau mendengarkan. (Kalo di dunia nyata jangan begitu, jahat namanya, datang kok kalau butuh aja)

No comments:

Post a Comment

Popular Posts