Wednesday, October 2, 2019

Privilage is Luxury

Aku punya kenalan. Aku gak bisa bilang dia siapanya aku karena pasti obvious banget. Dia bukan dari kalangan berada dan berpendidikan tinggi memang. Intinya dia punya cucu berumur 4 tahun. Anak dan menantunya harus gali lubang tutup lubang untuk kehidupan sehari-harinya, tapi yang lebih berat adalah cucunya ini tidak mau makan, hanya mau minum susu dan snack seperti wafer atau biskuit. Jadi lah setiap hari orangtuanya harus mengeluarkan 50ribu untuk membeli susu Dan*ow, dan beli snack2. Itu cuma buat anaknya aja lho. Padahal menantunya hanya tukang ojek online dan anaknya ibu rumah tangga. Dia rela hanya makan nasi dan kerupuk atau bakwan agar cucunya minum susu. Gigi cucunya sudah gripis (aku nyebutnya gitu), rusak karena sering makan makanan manis.

Wow. Jujur, ilmu tentang memberi makan anak baru aku pelajari saat babyA lahir. Ilmunya memang banyaaak sekali. Banjir. Tapi semua ilmu itu make sense. Bagaimana sebaiknya anak makan, bagaimana mengatasi kesulitan makan, dan bagaimana membiasakan anak makan bersama keluarga, makan makanan keluarga dan justru menjauhi snack dan susu yang tidak diperlukan. Dan pastinya, berdasarkan yang aku pelajari, pola makan kayak di atas itu udah salah banget. Well, mamak milenial pasti udah tau kan seharusnya yang benar gimana?

And i can do nothing about it. (Well beside a little of extra money, dan obrolan2 kecil tentang gimana membiasakan anak makan)

Bagiku, 50rb perhari itu lumayan banget, bahkan kadang bisa untuk makan aku dan suami siang dan malam, plus makan anakku. I think i'm blessed. Dengan ilmu, informasi, dengan privilage, aku justru bisa menjangkau makanan yang justru lebih murah dari cucu kenalanku itu, padahal tingkat ekonomi keluargaku jauh lebih tinggi (alhamdulillah).

Aku juga sebenernya masih struggle dengan kebiasaan makan anakku. Karena babyA BLW, jadi aku kadang masih suka stress kalau makannya berantakan, sedikit, atau buang2 makanan. Tapi aku bersyukur banget, aku punya banyak akses informasi, akses ilmu, sehingga aku tau bagaimana yang baik, bagaimana step by step, bagaimana cara agar mengatasi masalah makan, aku juga mudah untuk konsultasi ke dokter apabila ada masalah.

Privilage is a luxury.

Bersyukur sebanyak2nya apabila kita tahu informasi meski sedikit. Karena banyak di luar sana (bahkan di dekat kita) yang gak tau, karena ga punya previlage.

No comments:

Post a Comment

Popular Posts