Penulis : Robert Galbraith (alias)
Alih bahasa : Siska Yuanita
Halaman : 520
Penerbit : Gramedia Pustaka Utama
Alih bahasa : Siska Yuanita
Halaman : 520
Penerbit : Gramedia Pustaka Utama
Buku ini berkisah
tentang seorang detektif partikelir bernama Cormoran Strike yang mendapatkan
kasus untuk menyelidiki sebab kematian seorang model cantik yang sedang melejit
karirnya, Lula Landry. Semua berita dan polisi telah meyakinkan bahwa
kejadiannya sebagai perilaku bunuh diri yang dilakukan Lula dengan menjatuhkan
diri ke tanah bersalju dari balkon apartemennya di Mayfair, London. Sudah 3
bulan kasus tersebut berlalu, namun tiba-tiba kakak tiri Lula, John Bristow mendatangi
detektif Strike karena ia tidak memercayai hal tersebut dan merasa bahwa Lula
dibunuh oleh seseorang. Pada awalnya, Strike tidak tertarik dengan kasus
tersebut, namun karena ternyata Lula dan Bristow merupakan saudara dari temn
baiknya dulu, Charlie, kakak Lula yang saat kecil mati terjatuh dari jurang
saat naik sepeda, demi itulah Strike bersedia menyelidiki kasus ini. Selain itu,
Strike juga sedang mengalami masalah ekonomi, dan tawaran mendapatkan bayaran
dobel menariknya dalam menyelidiki kasus ini.
Tokoh Cormoran Strike
merupakan seorang veteran yang mengalami luka fisik maupun batin. Ia telah
kehilangan satu kakinya dalam peperangan dan harus berjalan pada kaki palsu
sehari-harinya. Mantan pacarnya yang ternyata seseorang yang mengalami gangguan
psikologis, masih menghantuinya. Ia tahu, semakin lama ia mendalami kasus ini,
semakin dalam ia hanyut dalam masa lalu, dan semakin banyak bahaya yang
mengancam nyawanya. Dalam menyelidiki kasus Lula, Strike mempekerjakan seorang
sekretaris temporer bernama Robin, wanita muda yang sudah bertunangan. Awalnya
ia tidak yakin dengan keputusannya menyewa sekretaris, karena pegawainya yang
dulu hanya mampu bertahan sebentar. Namun, semakin jauh ia bekerja dengan
Robin, Strike semakin terpukau dengan kemampuannya yang efektif dan idenya yang
brilian. Bersama Robin, ia sangat terbantu dalam penyelidikan kasus ini, dan
bahkan Robin pernah menyelamatkan nyawanya. Namun, jangan berharap hubungan
mereka akan berlanjut ke perselingkuhan.
Setelah berkarir dalam
dunia fiksi fantasi dengan novel Harry Potter, J.K Rowling melebarkan sayapnya
dengan berkarya dengan buku bertema isu politik, konflik, dan perebutan
kekuasaan, yaitu The Casual Vacancy. Tidak berhenti sampai ke
sana, J.K Rowling kemudian menelurkan kembali karyanya, kali ini dengan tema
kriminal dan detektif, namun diterbitkan dengan nama alias Robert Galbraith
pada tahun 2013.
Dengan menciptakan seorang tokoh
baru yang menyandingi Sherlock Holmes ataupun Hercule Poirot, Rowling sekali
lagi berhasil keluar dari Zona amannya sebagai penulis fantasi.
Kemampuan J.K. Rowling dalam merangkai kalimat dan menggambarkan perasaan,
suasanya, kejadian, memang sudah tidak diragukan lagi. Rowling dapat membuat
novel yang terdiri dari 5 bagian ini terasa sangat hidup dengan
perasaan-perasaan kompleks manusia dan adegan yang menegangkan. Ketika sudah
sampai pada suatu kesimpulan tertentu, ada perasaan tersendiri yang membuat
pembaca terkagum. Bagi yang mungkin kurang menyukai crime fiction, mungkin akan merasa bosan dengan alurnya yang sangat
lambat, karena Rowling begitu detail dalam menjelaskan adegan dan menghubungkan
cerita.
J.K Rowling dapat
menggambarkan perasaan, emosi dan pikiran dengan sunggh memukau. Pembaca dapat
mendalami sifat manusia dan perasaannya. Kesakitan batin Strike akibat dicampakkan oleh tunangannya, pikiran
Strike tentang masalah keuangan, gambaran kejadian pembunuhan, pernyataan
saksi-saksi kasus, semua dapat digambarkan dengan mengesankan. Sama dengan
novel sebelumnya, Harry Potter dan juga The Casual Vacancy, pembaca dapat
melihat karakter J.K. Rowling yang detail dan out of the box dalam setiap kalimatnya.
No comments:
Post a Comment