Sunday, December 16, 2012

Tentang Kedekatan

Iseng, mau nanya..
Coba lihat gambar ini, bentuk apa yang anda lihat?
Satu buah persegi?

Oke. Sekarang, ada berapa persegi panjang pada gambar di bawah ini?

Tiga?

Yakin?

Yak semua salaah, dua gambar di atas kan gambar 36 bulatan hitam, mana ada persegi atau persegi panjang, hehe. Kalo kata dosen Psikologi Umum 1 saya, manusia itu gila. Masa gambar bulet-bulet gitu bisa disatuin dan dibilang ada gambar persegi atau persegi panjang, padahal kan gak ada garis yang benar-benar membentuk persegi atau persegi panjang.

Psikologi Gestalt, salah satu aliran psikologi yang bisa menjelaskan kenapa manusia bisa berpikir bahwa suatu susunan benda bisa menjadi satu kesatuan. Gambar di atas merupakan contoh dari salah satu hukum-hukumnya, yaitu Law of Proximity. Proximity berasal dari kata proximate, yang artinya 'kurang lebih' atau 'mendekati'. Law of Proximity berkata bahwa jika ada lebih dari satu buah objek yang memiliki jarak berdekatan, maka the amazing human brain akan mengasosiasikan satu sama lain dan mempersepsikannya menjadi sebuah kelompok. Hal itulah yang disebut dengan perceptual organization. Yap, persepsi, itulah sesuatu yang muncul akibat kemampuan otak manusia yang bisa dengan otomatis dapat mengorganisasi objek yang dilihatnya.

Nggak sih, kita gak akan kuliah di sini. Jujur saja nilai PsiUm 1 saya yang membahas materi ini ga terlalu baik, dan saya juga gak mencantumkan sumber untuk penjelasan di atas. Jadi, informasi apapun dari sini jangan diresapi banget ya, hehe.

Ngomong-ngomong tentang proximity atau kedekatan, jadi ceritanya sekarang ini saya sedang takut. Saya takut kesenggol oleh sesuatu yang terlalu dekat, kemudian jatuh dari tempatnya berpijak, lalu pecah. Ilustrasinya seperti ini, ada seseorang yang masuk ke toko, sebut saja toko gelas. Ia berjalan ke antara dua rak gelas. Matanya tertuju pada satu gelas. Mungkin tertarik, atau suka, berniat membeli, atau memang hanya penasaran, ia menyentuh gelas tersebut, pelan-pelan, namun lama-kelamaan jadi berlebihan, sampai suatu saat, gelas itu tidak lagi berpijak pada rak. Orang itu tau gelas itu akan jatuh ke lantai di bawahnya, tapi ia tidak berniat menangkapnya sama sekali, entah enggan, entah malas, entah bodoh, entah refleksnya buruk, atau memang jahat. Dan gelas itupun pecah. Orang lain di toko itu gak ada yang dengar, gak ada yang lihat, bahkan pemilik tokonya gak tau. Kemudian gelas itu dibiarkan saja, dan orang itu keluar dari toko, tanpa perasaan apapun.

Ngeri, kalo ada orang seperti itu. Gak bertanggung jawab. Gak berusaha untuk memperbaiki, atau sekedar menempatkan kembali, apalagi mengganti. Kalau gak bisa bertanggung jawab, ya gak usah iseng lihat-lihat, main-main, apalagi senggol-senggol. At least, jaga jarak lah, respect. Memang mau apa berada sedekat ini? Membuat asosiasi? Menimbulkan persepsi? Kalaupun sudah begitu, kemudian apa?

Song of the Day: Glenn Fredly - You Are My Everything
Oot ya lagunya? Haha tapi sumpah lagi terngiang-ngiang banget sama lagu ini :D

2 comments:

  1. ciyee Syakii.. siapa sih yang lagi deket-deket? :))
    minta pemilik tokonya buat pake penutup lemari aja..
    btw, kesannya di sini galak amat ya. haha.
    udah, ah. ntar aku malah komentari semua postingan kamu lagi ._."

    ReplyDelete
    Replies
    1. Haha tahan keponya yaaa :P
      hmm penutup lemari ya? hijab? hahaha
      wah iya juga ya aku jadi galak, maklum, komdis gak kesampaian hehe
      btw gapapa nis, komentar itu bisa membuat orang menajdi lebih baik mehehe, makasih nisa :)

      Delete

Popular Posts