Saturday, July 16, 2016

You Only Live Once

Sebagai orang yang relijius, pastinya sudah pada tau bahwa ada afterlife setelah kita meninggalkan Bumi ini. Namun terlepas dari urusan relijius terkait ibadah dan hal-hal wajib lainnya, tentu kita seharusnya menikmati hidup di bumi ini toh?

Pada suatu saat, aku bingung apa yang harus aku lakukan untuk menikmati hidup ini? Secara, gak mungkin satu orang bisa menjelajahi semua yang ada di bumi ini, mencicipi semua makanan yang ada di bumi ini, menjalani semua profesi yang ada di bumi ini, dalam satu masa hidupnya. Ah, aku jadi teringat buku fiksi The Alchemist tentang manusia abadi yang bisa hidup selamanya. Dalam sejarah hidupnya ia telah menjalani berbagai profesi dihidupnya, berpindah tempat tinggal di banyak negara, dan menguasai banyak bahasa. Ah, aku sangat ingin bisa seperti itu. Tapi aku tidak ingin hidup abadi. Aku tau tidak ada yang abadi. You only live once. A SHORT ONCE.

Iya, hidup ini pendek banget. Bagaimana kita bisa memaksimalkan hidup kita sebagai manusia di bumi ini? Memaksimalkan semua nikmat dari Allah swt yang berlimpah-limpah di bumi? Awal sekali, aku berpikiran untuk mendedikasikan hidup untuk traveling, menarik bukan bisa menapakkan kaki ke seluruh penjuru bumi ini? Namun tentu hal itu sulit, secara materi dan waktu pastinya. Kemudian untuk saat ini khususnya, aku sedang menikmati hidup sebagai pekerja yang belum berkeluarga dengan mencoba banyak makanan dan mencoba berbagai jenis make up. Iya, karena dua hal itu yang kusuka. Tapi, rasanya konsumtif sekali ya?

Pada suatu saat aku berfikir, sebenarnya tidak selamanya jika kita harus "menikmati" hidup ini. Menikmati dalam arti yang konsumtif. Memang iya, banyak yang bisa kita nikmati dengan konsumtif karena Allah menciptakan bumi ini dengan kaya. Tapi apakah dengan itu kita menjadi manusia yang sebenarnya? Dengan cara seperti itu, apa gunanya kita bagi orang lain? Aku jadi berfikir ulang, akan lebih baik jika kita menggunakan hidup kita dengan memberikan manfaat bagi orang lain? Tidak semua orang bisa makan enak, bisa traveling, bisa dandan pakai make up. Bahkan ada orang yang menganggap hal-hal itu "buat apa?" karena yang mereka pikirkan hanyalah survive. Survive dari kehidupan yang sangat kurang, bahkan survive dari perang. 

Ketika ada saatnya aku iri dengan orang lain, yang bisa memposting makanan enak, mencoba make up mahal dan traveling kemana-mana, aku jadi teringat bahwa bukan itu tujuan hidupku. Mungkin itu bisa membuatku senang, tapi apa yang mengalahkan rasa senang jika sudah mampu membantu orang lain? Ya, aku ingin bermanfaat. Aku ingin menjadi sejarah bagi orang lain. Because I only live once.


No comments:

Post a Comment

Popular Posts