Friday, October 10, 2014

World Mental Health Day: Are You Really Healthy?

Halo. Pernahkah kamu merasa frustrasi, stress, tidak percaya diri, atau depresi? Kapan pernah terpikirkan olehmu untuk datang ke psikolog? Atau klinik konseling? Atau sekedar mengambil tes psikologis? Tidak pernah? Kenapa? Takut dikira gila? Takut dibilang sok stress, sok depresi? Malu diolok orang lain?

Stigma itu masih ada di sebagian besar orang di saat ini. Orang merasa bahwa jika kesehatan mental terganggu, maka ia akan berbeda dengan orang normal lainnya. Ia akan dicap gila, dikucilkan, atau diolok. Padahal, kesehatan mental itu sama dengan kesehatan fisik, dan tidak dapat dipisahkan. Orang tidak bisa dikatakan sehat walapun ia memiliki mental yang sehat namun fisik yang tidak sehat, begitu pula sebaliknya. 

Pada zaman dahulu, orang-orang dengan gangguan jiwa disebut memiliki penyakit atau kerasukan setan. Maka, masyarakat zaman dahulu berusaha menghindar dari orang-orang yang mengalami gangguan jiwa tersebut dengan mengasingkan orang-orang tersebut ke suatu tempat terpencil yang jauh. Mereka diperlakukan layaknya binatang, tidak terawat, diberi makan dan minum seadanya, bahkan disiksa.

Tapi itu dulu. Sudah banyak sekarang ilmu yang mempelajari tentang manusia. Psikologi, psikiatrik, neuropsikologi, dan psi psi lainnya. Gangguan berat seperti schizophrenia, autism, hingga hal yang dianggap sepele seperti stress, kurang percaya diri, hal-hal seperti ini ya merupakan sebuah ketidaksehatan mental. Tenang, SEMUA manusia itu memiliki kesempatan untuk mengalami sakit mental kok. Baik dari yang berat maupun yang ringan. Sama saja seperti kesempatan untuk mendapatkan sakit fisik. Seperti flu, sakit mental juga butuh diobati.

Mengapa orang begitu malu jika ia mengatakan bahwa dirinya akan ke klinik konseling tapi tidak begitu malu, bahkan bangga ketika dirinya bolak balik ke dokter untuk pengecekan kesehatan? Mengapa orang begitu dipedulikan ketika ia terbaring di rumah sakit umum karena suatu penyakit, atau hasil operasi, tapi orang lain diperolok karena ia terbaring di rumah sakit jiwa? Hey, mereka sama-sama sakit, tapi kenapa perlakukan kepada mereka berbeda? Mereka juga manusia, justru orang-orang dengan 'sakit jiwa' lebih butuh kehadiran kita, butuh dukungan kita, butuh semangat kita, butuh kita untuk tertawa. Justru hal itu yang menyembuhkannya :)

Cobalah, untuk mengerti bahwa kesehatan itu mencakup dua aspek yaitu mental dan fisik. Jangan hanya bangga bahwa kita sehat fisik, tapi padahal kita terganggu dan penuh tekanan di sini *nunjuk kepala*. Jangan ragu untuk berkunjung ke konselor atau psikolog. Be sure you are REALLY HEALTHY :)

So, mulai dari mana? Dari sini..


There's no health without mental health

HAPPY WORLD MENTAL HEALTH DAY :D 

*it's kinda latepost. Been draft since 2013, after i got that sticker.

1 comment:

Popular Posts