(source) |
melayang
pandang
terbayang
sayang
tapi
hanya asumsi
hanya asumsi
sebatas persepsi
tidak melampaui
ingin rasanya
kubunuh saja
apa yang ada
tapi tak nyata
hanya
membuat bara
menyala
dalam dada
inginku segera
sirna
yang katanya
sirna
yang katanya
rasa
Bikin inget sama potongan salah satu tulisan gue, “Seharusnya segala hal ini dihadapi dengan penerimaan. Penerimaan bahwa ia ada dan meminta bahkan menyita ruang serta sumber daya. Bukan dengan penolakan, bukan juga dengan pengharapan. Cukuplah sampai pada penerimaan, tak perlu mengharap lebih.”
ReplyDeleteHmm penerimaan ya gum, jadi tetap diterima walau merugikan diri sendiri kah? :/
DeleteGimana ya...
DeleteMungkin bisa dianalogikan dengan memiliki tumor jinak.
Dia akan bertahan di situ, tak akan membunuhmu, tapi sangat mungkin untuk mengganggu. Tapi jika ia diangkat dengan paksa, sangat mungkin pula untuk meninggalkan luka yang lebih besar.
Mungkin cuma gue yang mikir demikian...