Tuesday, July 28, 2015

Mudik 2015 (Part 2)

Salah satu kegemaran keluarga saya, selain wisata kuliner, juga mengunjungi museum atau tempat-tempat bersejarah. Seperti dulu kami sudah seringkali pergi ke candi Borobudur/ Prambanan, lalu pernah ke museum kereta api, sampai ke gua-gua sakral tempat bersejarah di Jawa Tengah. Nah, tahun ini, selain mengunjungi pantai dan wisata kuliner, mudik kemarin kami juga petama kali mengunjungi museum unik nih, yakni museum seni DeMata dan De Arca, begini ceritanya:
1. DeMata
Siapa yang pernah ke pameran trick art di Grand Indonesia dulu, atau di Lotte Shopping avenue? Nah, museum ini berisi trick art yang gak jauh beda sama yang ada di dua tempat tersebut. Isinya gambar-gambar 3D yang membuat kita yang foto di depannya seperti berfoto dengan benda nyata. Yah, lumayan yang ketinggalan pameran trick art di GI, bisa ke sini nih. Meski begitu kekurangannya adalah tempatnya yang sempit untuk berfoto, dan kurang sejuk (ditambah banyak pengunjung juga), dan juga pencahayaannya yang kurang bagus, sehingga hasil fotonya terkadang kurang bagus (masih kelihatan seperti gambar). Kudu bawa kamera super dan lighting tambahan kayaknya hehe.


2. DeArca
Nah, ada yang pernah ke museum patung lilin Madame Tussaude di luar negeri? Nah di sini ada versi Indonesianya. Di DeArca ini tersedia patung tokoh-tokoh terkenal, dari pahlawan Indonesia, sampai superhero the Avengers, hehe meski tidak lengkap. Namun tempat ini lebih bagus daripada DeMata (meski sebelahan), karena lebih luas, dan sejuk. Kalau soal patungnya, belum bisa membandungkan sih dengan yang di museum Madame Tussaude, tapi kalau dilihat, karakter di museum ini kurang mirip dengan aselinya. Tapi tidak apalah, masuk ke museum ini cukup worth it untuk menjadi iburan bersama keluarga :)

Alhamduliillah, syukur sujud syukur mudik kali ini menyenangkan dan less capek. Capeknya capek jalan-jalan dan beberes barang aja. Semoga bloggers semua juga bersenang-senang tahun in yah. It's a new day for us! See you ;)

Mudik 2015 (Part 1)

Assalamu'alaikum. Mohon maaf lahir dan batin saya ucapkan untuk semua pembaca. Mohon maaf jika di blog ini maupun di luar, saya banyak melakukan salah dan khilaf. Semoga bloggers semua bahagia ya :)

Tahun ini, alhamdulillah keluarga saya berkesempatan mudik lagi. Hal yang berbeda dengan apa yang telah saya ceritakan di postingan mudik tahun-tahun sebelumnya adalah: gak ada keluh-keluhan tentang perjalanan mudik. Kenapa? Alhamdulillah tahun ini berkesempatan mudik menggunakan pesawat, pulang dan pergi. Iya, keluarga kami, tepatnya ayah saya yang biasanya menyetir mobil sudah lelah (?) sudah agak trauma sama perjalanan mudik yang lama banget karena macet.

Mudik kali ini cuma sebentar yakni hanya 1 minggu. Kami solat Ied di Magelang bersama eyang dari ibu saya. Nah, karena memanfaatkan waktu mudik yang sangat singkat, kami sekeluarga full jalan-jalan. Pertama, kami ke pantai nih, ada tiga pantai yang kami kunjungi, jumlah yang sama seperti tahun kemarin. Pantai yang kami kunjungi masih di seputar area Gunung Kidul, jadi ya sebenarnya masih mirip-mirip pantainya dengan pantai yang kami kunjungi tahun lalu :D

1. Pantai Ngobaran
Foto ni diambil dari atas, jadi di bagian atas bukit itu ada banyak patung-patung Budha dan tempat persembahan. Sebenarnya pantainya itu kecil, cuma kami tidak ke sana karena harus menuruni bebatuan. Pemandangan dari atas ini juga tidak kalah bagus kok. Banyak objek fotonya karena tidak hanya sekedar air dan langit saja. Kebetulan saja foto panorama yang saya ambil di atas itu lagi mendung, jadi air dan langitnya tidak cerah. Tapi sebenarnya bagus :)

2. Pantai Nguyahan

Ini pantai yang paling luas dari ketiga pantai yang kami kunjungi. Di sini, ombak bisa sering menerpa pantai, jadi kami suka menunggu-nunggu kaki kami dihempas air ombak gitu hehe. Alhasil, pasir di sini banyak kerang-kerang yang tersangkut di karang-karang pinggir pantai, jadi lucu gitu warna-warni hehe.

3. Pantai Ngrenehan
Nah, pantai ini cenderung kecil, namun ombak jauh dari tepi pantai, dan air di pinggir pantai itu cukup dalam dan tenang untuk bisa dilewati kapal-kapal untuk dinikmati pengunjung. Namun kami tidak sempat menikmati pantai dengan kapal, karena, berbeda dengan pantai lainnya, di sini pusatnya tempat makan. Kenapa? Karena justru ikan-ikan di sini banyak dan fresh lansung diambil dari laut. Kami pun makan di sini, sebenarnya harga ikannya cukup murah, tapi malah yang mahal nasinya. Haha.

Selain jalan-jalan ke pantai, keluarga kami juga pergi wisata kuliner ke tempat-tempat yang belum pernah, maupun sudah setiap tahun ke sana:
1. the Kalimilk
 

Ini adalah kedai susu yang kontroversial. Namanya sih normal, the Kalimilk, karena terletak di jalan Kaliurang. Tetapi, mereka menyebut pelanggan yang meminum Kalimilk ini dengan "Neneners" iya, nenen. Kalau di deskripsi dari internet, alasannya karena dari bayi kia udah minum susu, dari nenen. Jadi ya..begitulah hehe. Susunya enak, tersedia banyak varian rasa, harga terjangkau, dan tempatnya juga oke.

2. Bakmie Kadin

Ini adalah warung bakmi jawa yang tidak membuka cabang di manapun, rasanya enaaak sekali. Untungnya, meski tidak membuka cabang, tempat ini cukup besar dan yang masak juga banyak, namun sayangnya, tidak cukup banyak untuk bisa menyediakan pesanan cuma 15 menit. Kalau mau makan di sini di saat ramai, kami harus menunggu 1,5 jam. Minimal kalau ke sini bawa banyak bahan obrolan atau bawa powerbank biar bisa main gadget lama. Hehe. Tapi worth it banget buat ditunggu.
3. Roemi Resto
Roemi resto ini sebenarnya seperti kafe bisa. Spesialisasinya dessert, khususnya es krim kayak di foto, menu lainnya seperti pancake pake, banana split, roti bakar, dsb. Tapi ada juga sih makanan berat mie goreng atau nasi goreng spesial Roemi yang rasanya juga gak kalah oke. Tempatnya enak, nyaman, emang pas buat hangout.

4. Jadah Mbah Carik

Ini makanan antara biasa, aneh, kampung, tapi enak. Jadi makan ketan dicampur sama tempe/ tahu bacem, rasanya enak loh! Habis makan ini beberapa langsung kenyang, gabisa makan lagi hehe. Tentunya selain enak, sumber protein yang banyak ;) Anak Indonesia harus makan ini hehe.

Wednesday, July 1, 2015

Berasal Dari Orangtua

Rebloged from "Gemes" - hastinmelur.blogspot.com

Kali ini mau cerita tentang hal-hal yang buat saya gemes. Bukan tentang hal-hal lucu. Tapi gemes tanda kutip. Hasil pengamatan belum lama ini. 

1. Di angkot dari UI ke Cimanggis
Anak laki-laki (sekitar 7 tahun) : Ma, geser. Kasian penumpang yang masuk kalau kita gak mau geser. 
Ibu : Ngapain sih kamu nyusahin diri sendiri. Urusan dia kalo susah masuk apa gak. Yang penting kita duduk dipinggir biar turunnya nanti cepet.

2. Di stasiun Tanah Abang
Bapak : Woi cepetan jalannya! *teriak-teriak gak mau antri* Udah buruan kenapa sih!! 
Anak laki-laki (sekitar 10 tahun) : Sabar dong Pak. Kan kita lagi antri banyak yang baru turun dari kereta. 
Bapak : udah kamu ikutin Bapak aja. Biar kita duluan masuk keretanya.

3. Di warung makan sekitar Kober
Anak : *Ambil minum dan gak sengaja tumpah. Nampak tidak panik. Berusaha membersihkan pelan-pelan* 
Ibu : Kamu ini yah. Malu-maluin aja pake tumpah segala!! Mending kita pulang aja kalo kamu kaya gitu. cks%^@(@&@^@K 

Saya : *dalam hati* yaelah bu. anaknya udah bener gak panik. udah bener tanggung jawab bersihin. Masalah kecil aja Ibu nya marahnya gitu bgt. 

Tidak bermaksud menjeleknya orangtua. Saya sendiri belum tau jelas karena belum jadi orangtua. Namun sayang aja. Ketika anaknya udah paham sama hal-hal baik, bukannya didukung malah dapat didikan berbeda dari orangtua nya. Harusnya orangtua nya sadar, tobat, dan bangga sama anaknya. Untuk kasus ketiga, saya paling gemes. Apalagi itu di ruang publik. Pesan saya sederhana, mari sering-sering nonton gimana Song Il Gook mendidik Daehan, Minguk, Manse. Semakin banyak menonton, maka semakin tahu cara efektif mendidik anak :D :p"

---------------------------------------------------------------------------------------------

Ada satu titik dari selama ini saya belajar Psikologi, di mana saya menemukan minat saya di  suatu bidang, yakni parenting dan keluarga. (Iya, psikologi itu gak hanya ngurusin orang stres). Saya percaya, kalau sebagian besar permasalahan yang ada di dunia, khususnya di Indonesia sih, karena saya cinta Indonesia (<3) itu disebabkan oleh didikan di rumah. Contoh simpelnya, ya yang hasil reblog di atas itu. Contoh saja, bayangkan setelah berkali-kali orangtua melakukan hal seperti di atas itu, anaknya nanti akan jadi seperti apa? Misal, kasus 1 dan 2, anak jadi egois, mementingkan diri sendiri, ini yang bikin jadi bakal-bakal koruptor, karena gak peduli sama orang lain, hanya mementingkan diri sendiri, kesejahteraan sendiri, tidak mau "menyusahkan" diri sendiri. Kasus 3, kira-kira apa? Anak jadi tidak percaya diri, padahal nih dia bakal-bakal jadi Einstein selanjutnya dari Indonesia. Tapi karena takut salah, dia tidak berani mengungkapkan ide-ide gilanya.

Mungkin ada yang merasa contoh saya aneh, but no, itu semua nyambung, bisa saja terjadi, dan masih banyak ada kemungkinan lain. Tentunya saya tadi hanya mengambil contoh. Kan bisa aja di luar contoh yang di atas, ternyata orangtuanya paling baik sedunia. Belum lagi keadaan lain misalnya orangtuanya memang sedang buru-buru karena kerabatnya ada yang meninggal atau apa. Terkadang memang orang bisa lepas kontrol. Tapi anda bisa mencari jurnal-jurnal yang berkaitan dengan pola asuh orangtua, dan hasilnya sudah pasti parenting yang baik menghasilkan child outcomes yang baik. 

Saya tidak memaksakan keyakinan kepada bloggers semua. Ini keyakinan saya bahwa nasib bangsa kita ditentukan oleh didikan orangtua. Meski banyak faktor lain seperti perkembangan internet, pemerintahan dan kebijakan gak beres, pertemanan dll., namun menurut saya, hasil didikan orangtua lah yang akan mampu membuat anak "menyaring" segala pengaruh-pengaruh buruk dari luar. Dengan keyakinan seperti ini, saya cuma ingin selalu berdoa semoga saya bisa jadi contoh yang baik bagi anak-anakku kelak. Serta anak-anak saya nanti menjadi generasi yang baik. Aamiin Ya Rabb.

NB: Nonton Return of Superman yuuk. Serial TV Korea tentang parenting. Bisa belajar dari situ nih biar menghasilkan benih-benih bangsa berkualitas (azik). Daripada ngeliatin pernikahan artis, atau persalinan artis, mending nonton artis mendidik anaknya, dengan BENAR. Bahkan sampai dipuji oleh psikolog anak di sana lho. Ya iyalah, saya aja amazed, ngasuh anak kembar tiga bisa sesabar itu. Kalau yang saya lihat mah, anak satu aja nyanyi sedikit disuruh diem, salah ngitung sedikit dimarahin. Hehe.

Refleksi Diet 2: Makan Itu Asal Sehat, Bukan Asal Kenyang!

Masih berkaitan sama postingan saya tentang diet, soalnya lagi semangat banget sama diet hehe. Jadi saya dapat link video yang tulisan di jarkomannya "Salah Kaprah Pola Makan Orang Indonesia". Berikut di bawah ini videonya. Wajib banget ditonton, sebelum lanjut baca! :D


Video ini menurut saya cukup menampar. Memang pola makan orang Indonesia itu tidak sehat. Coba kalau beli makan di tempat makan, yang banyak apanya, nasi putihnya kan? Iklan saja ngajarin makan nasi pakai kuah doang biar murah (if you know what i mean). Iklan juga ngajarin makan pakai nasi yang digoreng pakai mentega doang. Atau banyak abang bubur ayam yang bikin ketagihan padahal bubur ayam isinya cuma nasi dan kecap, ditambah vetsin. Udah gitu kalau pun menunya pakai salad, saladnya sedikit banget. Jadi gak ada serat, gak ada protein. Nasi itu hanya karbohidrat padahal, dan harusnya kebutuhan protein manusia itu "setelapak tangan orang yang makan dalam sekali makan." Belum lagi serat yang seharunya menjadi kebutuhan setiap hari, bukan seminggu sekali makan buah/sayurnya.


Terus miris juga sih. Ya.. hampir semua tempat makan dari warung sampai restoran Indonesia pun menu makannya begitu. Minyak di mana-mana, santan di mana-mana, nasi di mana-mana. Meski enak dan tujuannya menarik pelanggan ya iya. Tapi ya, bikin orang-orang jadi gemuk. Ya maklum aja, mana ada ahli gizi yang jual makanan di pinggir jalan. Yang ada, kita yang ngerti gizi dan mampu pilih makanan dengan bijak. Semenjak saya diet, saya jadi susah banget cari tempat makan, kebanyakan juga makan di rumah, atau menunya itu-itu aja. Karena saya jadi tau bahaya-bahayanya makan ini itu. Bukannya saya paranoid, tapi memang betul ternyata kandungan makanan di rumah makan.

"Kita hidup di Dunia Leyeh-leyeh"

Dari makanan yang nyeremin itu, ditambah lagi orang Indonesia sudah makin "Mager" alias malas gerak. Inginnya diet yang instan, tanpa olahraga. Tanpa makan malam juga dianggap bikin kurus. Makanya makin banyak orang Indonesia yang obesitas. Karena "inputnya tetap, tapi outputnya semakin kurang". Kemudian kalau dari yang saya baca, tingkat hidup orang Indonesia semakin pendek. Coba deh liat kakek nenek dan engkong masih ada aja di dunia ini, om tante udah ada yang meninggal atau sakit-sakitan. Sebab ya itu, pola hidupnya sudah beda, orang dulu doyan makan sayur. Sekarang sayur jadi menu kalo lagi gak punya duit. Dulu orang apa-apa jalan dan berkeringat, sekarang seharian duduk dan gak berkeringat.

Terus orang Indonesia juga makin bergantung sama obat-obatan. Flu sedikit langsung ke dokter dan dikasih obat banyak banget. Udah gitu dikasih makan banyak tapi isinya karbohidrat doang. Padahal, kata pak Shinya dari buku revolusi makan, tubuh bisa menyembuhkan diri sendiri lho, asal cukup vitamin dan proteinnya. Saya dari dulu kalau sakit flu-flu cuma minum madu, makan buah yang banyak vitamin C, sama makan ikan/daging. Murahan beli buah dan madu daripada beli obat sumpah deh.

Di video di atas menyarankan bahwa lebih baik kita memakan yang "mendekati bentuk aselinya" serta "plant based". Saya selalu ingat banget kata-kata dokter gizinya kalau "Sosis itu gak ada, Tuhan tidak pernah membuat sosis, apalagi masuk kaleng." Soalnya saya ngakak pas si ibu bilang begitu. Benar juga. Bayangkan daging bisa awet dua tahun di dalam kaleng, itu dikasih apa coba. Udah gitu dimakan lagi, masuk ke dalam tubuh kita. Hiii. Jangan sering-sering lah. Bukannya gak boleh, tapi dilihat juga kadarnya. Sekarang saya udah lama banget gak beli jus-jus kardusan, karena isinya gula semua. Saya mending menyisihkan uang saya untuk beli buah aseli. Jauh lebih worth it.

Lalu juga portion controls. Tubuh manusia itu cuma, iya cuma, butuh 2000 kalori. Yang butuh lebih mungkin semacam olahragawan. Gimana kita coba yang kerjanya naik mobil dan duduk di sekolah/kantor, harusnya kurang dong kebutuhan energinya. Tapi kayak gitu malah makan 3 kali sehari dengan porsi full, ditambah cemilan, susu, jus, dll. Wah bisa 3000an kalori yang masuk. Dipertimbangkan lagi kalau mau makan, kayak saya sejak diet, saya tau banget saya itu males orangnya, jadi saya setiap makan cuma setengah porsi, atau makan cuma 2 kali sehari, sisanya makan buah dan kenyang-kenyangin perut pakai air putih. Wah udah sehat, hemat juga kan gak perlu makan berlebihan. Gak perlu juga repot hitung-hitung kalori, tampakan makanan bisa keliatan kok berapa kalorinya. Kayak, gorengan yang cerah gemilang indah dipandang itu tentunya bisa dibayangkan ia berteriak, "Hai makan aku dong, aku kalorinya setara dengan satu porsi makan lho."

Saya percaya banget dan berusaha menerapkan sunnah nabi yang disebut "Makanlah sebelum lapar, dan berhentilah sebelum kenyang," meski kadang susah untuk menyesuaikan. Tapi menurut saya kebutuhan porsi makan kita bisa dilihat dari situ, batas kenyang dan lapar kita. Kalau kita kenyang pasti berarti sudah lebih dari cukup kebutuhannya. Lalu kalau lapar, pasti akan kecenderungan untuk makan berlebih dan jadinya gak sesuai dengan kebutuhan. Coba deh kalau diterapin pasti tubuh kita akan selalu ideal. Tentunya dengan aktivitas yang normal ya, gak leyeh-leyeh, hehe.

Pada akhirnya, kembali lagi ke kesadaran diri masing-masing. Memang makan makanan enak itu ya enak banget, tapi apa itu sehat? Jadi, buat bloggers nih, yang pastinya lebih tau isi kandungan makanan, yuk diubah lagi pola makannya. Berkorban sedikit gak sering makan yang enak-enak gak apa-apa yang penting sehat. ;)

"Kenyang itu harus, tapi kenyang  dengan baik, dengan kenyang asal makan itu beda banget"

Popular Posts