Tuesday, January 6, 2015

Kuliah Psikologi: Tentang Kode

Gak terasa sudah empat tahun saya menjalani kuliah di Fakultas Psikologi. Banyak yang menanyakan saya, "kenapa masuk psikologi?" Dulu waktu jaman maba, lebih sering lagi mendengar pertanyaan "dari jurusan IPA kok pindah ke IPS?", apalagi dari keluarga. Jawabannya: suka-suka saya dong mehehe. Kepikiran aja, saya gak pernah membuat post tentang menga[a saya memilih jurusan kuliah saya, padahal dulu jaman maba sudah booming banget.

Saya itu dari kecil suka sekali bermain game. Pertama kali kenal game itu sejak papa membeli laptop pertamanya, dengan windows di dalamnya. Jaman-jaman laptop super tebal dan super panas. Game komputer favorit saya dulu adalah Chip's Challenge. Kegemaran saya ini berlanjut hingga ke tahap PS1, PS 2 serta game PC. Saya menghabiskan banyak waktu saya untuk bermain game, sehingga yaa prestasi saya memang bisa dibilang tidak terlalu baik saat di sekolah. Namun, saya selalu amazed, mengapa orang bisa membuat such game seperti itu yang membuat orang bisa menghabiskan waktunya untuk bermain game dan membuat senang. Saya pun bercita-cita untuk menjadi pembuat game, dengan berencana kuliah di fakultas ilmu komputer.

(source)
Dulu saya telat banget, masuk SMA saya belum tahu apa-apa tentang dunia perkuliahan. Saat masa-masa kelas 3 SMA, tentu banyak informasi yang saya dapatkan tentang perguruan tinggi dan jurusan di dalamnya. Setelah saya lihat dan pelajari, ternyata jurusan komputer itu memang tempatnya anak-anak super pinter yang prestasi di sekolahnya baik. Saya mencoba memasuki fakultas tersebut melalui jalur SNMPTN undangan, dan tentunya saya tidak lolos, karena nilai saya memang pas-pasan. Saya pun merasa putus harapan.

Saya baru menemukan yang namanya profesi psikolog saat kelas tiga SMA. Dari dulu, saya kira ini bukan sebuah profesi formal, tapi hanya seperti apa ya, 'staf pengurus orang sakit jiwa'. Tapi entah kenapa saya menjadi tertarik mempelajari ini, karena ilmu ini gak mainstream. Maksudnya, kalo dokter atau perawat, pasti akan belajar biologi lagi, di teknik atau MIPA, akan belajar fisika matematika lagi. Nah psikologi, belajar apa? Sosiologi kayaknya ga seberapa ada di Psikologi. Dengan keingintahuan tentang manusia, saya pun ingin mempelajari hal itu lebih dalam.

Saya pun Alhamdulilllah masuk ke dalam jurusan ini. Memang jodoh sepertinya. Setelah dijalani, ternyata saya jatuh cinta dengan ilmu ini. Entah kenapa saya merasa bangga, bisa lebih tau tentang manusia, bisa dianggap bisa 'baca orang', dibilang 'tempat curhat yang baik'. Meskipun kadang suka diejek karena kerjaannya bikin makalah terus. Saya merasa ilmu ini sangat aplikastif. Istilahnya, selama masih ada manusia, ilmu psikologi akan masih ada.

Keinginan saya jadi bertolak belakang ya, tadinya ingin mempelajari komputer, sekarang jadi ingin mempelajari manusia. Padahal sebenernya masih pingin bisa mempelajari keduanya, hehe. Tadinya pengen masuk ke jurusan yang mempelajari komputer. Belajar mengenai kode-kode matriks dan segala macam. Tapi, di psikologi juga bisa ternyata mempelajari kode-kode, yaa, kode kode itu adalah perilaku manusia. Di sini lah keahlian orang-orang psikologi yang katanya bisa "baca orang" padahal sih kita itu behavioral scientist, yaitu mempelajari perilaku.

Iya, perilaku manusia itu bisa dilihat dari kode. Perilaku apa yang dimunculkannya, ekspresi, body language, postur, dan sebagainya. Tapi sebenarnya kerjaan anak psikologi itu gak sesimpel 'baca orang'. Tentu ada banyak peminatan di Psikologi seperti psikologi perkembangan, psi klinis, psi industri dan organisasi, psi sosial, dan psi pendidikan. Semua bidang peminatan itu tentunya berbeda-beda cara memandanga orangnya. Beda-beda kode yang harus ditangkapnya. Misalnya dalam psikologi perkembangan, tingkah laku manusia dilihat dari tahap-tahap perkembangan manusia. Psikologi sosial, perilaku dilihat dari fenomena sosial atau dinamika di sebuah kelompok. Dan segala macamnya. Intinya, gak beda sama ilmu komputer, anak psikologi juga belajar kode yang berbeda-beda. Hemm jadi tulisan saya ini semacam penerimaan diri atas kegagalan saya masuk jurusan ilmu komputer, hehe. 

Jujur deh, kayaknya alasan 'kenapa masuk psikologi' baru saya dapatkan ketika sudah lama berkecimpung dalam hal ini. Dulu, kalo ditanya, saya cuma jawab, pengen tau tentang ilmu manusia. Atau kayak kebanyak teman-teman "sering jadi tempat curhat". Tapi ternyata, alasan saya, jauh lebih dari itu. Apalagi ketika kamu sudah terlibat aktif dalam kegiatan-kegiatan sosial, contohnya saya sendiri ikut Kuliah Kerja Nyata, mengajar anak-anak kurang mampu, dan sebagainya. Saya ingin bisa berbuat lebih kepada masyarakat, kepada dunia, dengan ilmu saya. Saya ingin membuat dunia ini menjadi lebih baik. Karena saya yakin bisa. Allah tidak akan merubah nasib suatu kaum jika kaum tersebut tidak merubah dirinya sendiri kan? Nah siapa yang bisa membantu mengubah perilaku individu-individu itu? Iya, orang dengan ilmu psikologi.

Sekian dulu dari saya, semoga yang mau masuk Psikologi lebih dikuatkan lagi. Buat yang bingung, semoga diluruskan niatnya, dan gak malah berobat jalan di Fakultas Psikologi hehe.

No comments:

Post a Comment

Popular Posts