Sunday, February 19, 2017

Selingkuh

Eits, jangan salah dulu. Ini bukan aku yang cerita tentang selingkuh. Bukan juga tentang aku yang diselingkuhin. Baca dulu sampai akhir, karena plotnya akan berubah. Peace.

Image result for unhealthy relationship photography
(source)
Dari kecil, aku ga pernah begitu percaya sama yang namanya laki-laki. Makanya aku pacaran aja baru sekali itupun pas kuliah, pas aku udah agak "sadar sama kehidupan". Kedua kalinya sama orang yang bakal jadi calon suami aku nanti (aamiin). Sejak kecil, aku merasa seharusnya laki-laki itu tidak boleh dekat-dekat dengan perempuan. Meskipun di agamaku memang dianjurkan untuk seperti itu,  namun dalam lingkungan keluargaku tidak begitu mengekang aku untuk bergaul dengan laki-laki. Tapi aku sendiri juga sudah tidak ingin berdekatan dengan laki-laki. Aku merasa laki-laki itu sangat berbeda dengan perempuan, laki-laki itu menyebalkan, memiliki jalan pikir yang berbeda. Walaupun begitu, tetap saja terkadang aku bisa suka sama seorang laki-laki. Bahkan sama pacarku sekarang, aku masih merasa sebal dengan dia, ya karena dia laki-laki, tapi toh kenapa aku masih ingin menikahi dia? Padahal kalau dengar ceritaku selanjutnya, akan membuatku tidak habis pikir.

Aku tuh ngga habis pikir. Cerita tentang perselingkuhan begitu seringnya terjadi, bahkan bukan cuma cerita, tapi tindakan nyata, di lingkungan sekitarku bahkan lingkungan keluargaku. Dan hal ini membuat aku semakin tidak percaya dengan yang namanya: laki-laki. Bukan berarti aku merasa bahwa 'kaumku' adalah kaum yang paling baik diantara kaum laki-laki dan perempuan, tapi buktinya, banyak disekitarku wanita yang tersakiti karena suaminya selingkuh bahkan ketika sudah memiliki anak. Well, kalau yang selingkuh itu laki-laki, berarti ada juga pihak wanitanya kan? Berarti ada juga dong wanita yang selingkuh? Benar!

Tapi kok gini ya, kebanyakan laki-laki yang selingkuh itu yang sudah beristri, beranak, atau terkadang istrinya sudah tidak cantik lagi menurut suaminya. Dan bisa-bisanya, kebetulan sekali ya, perempuan yang menjadi selingkuhan itu perempuan muda (atau terlihat muda), sudah bercerai atau belum menikah, atau memang sudah punya anak tapi dia ada pembantu buat ngurusin. Jarang kan ibu-ibu dewasa madya yang selingkuh sama laki-laki seumurannya apalagi lebih muda? Mungkin ada aja sih, tapi jarang kan?? *ngotot

Maksud aku, how could you?? Apakah itu karena kita kaum wanita yang kalau semakin tua semakin buruk rupa dan tidak mempesona sedangkan kalian kaum laki-laki semakin tua semakin kaya dan bisa memperdaya wanita muda nan cantik jelita? (jago banget gue bikin irama cem dangdut). Maksud aku, apa salah istrimu? Kalau masih muda belum kawin, ya gapapa deh, meski jahat juga sih namanya. Tapi ini kan udah beristri, sah, di mata Tuhan, beranak, memiliki tanggung jawab. 

Apakah kalian memang ingin memperbanyak keturunan, atau membuat keturunan yang beda mukanya dengan yang sudah kalian miliki? Kalau kalian ngerasa istrinya ngga cantik lagi, udah dikasih uang belum ke istrinya untuk ke salon dan beli skin care?  Apa istrinya segitu cerewetnya hingga kalian ga tahan lagi diatur biar rumah tangga beres? Apakah istrinya tidak penurut untuk melakukan semua hal yang kalian mau sedangkan istrinya juga harus melakukan banyak hal agar rumah tangga beres dan anak terasuh dengan baik disaat kalian kerja? Jujur sedih banget setiap mendengar ada kerabat-kerabat wanita yang tersakiti karena diselingkuhi suaminya. Padahal mereka masih sayang dengan suaminya, tapi suami mana yang masih sayang dengan istrinya kalau dia sudah tega untuk selingkuh. 

Actually, penelitian sudah banyak menjelaskan. Coba buka di sini. Yah, kenyataannya men cheat more than women karena memiliki dorongan seksual lebih tinggi. Banyak juga yang mengatakan bahwa pasangannya kurang menarik lagi. Ada juga karena kebutuhan emosionalnya kurang terpenuhi. But is this life is only about sex? Have you think about the women side? Penelitian juga mengatakan bahwa jika wanita selingkuh itu lebih karena kurang kebutuhan emosionalnya, dan merasa kesepian. Tapi secara kuantitas, sudah terbukti kalau laki-laki yang lebih banyak selingkuh daripada perempuan. So, it's not only about you guys.. Lagipula laki-laki bisa lebih mudah selingkuh karena bisa lebih beraksi duluan terhadap wanita kan? 

Aku sedih membayangkan jika aku nantinya yang akan ditinggal oleh suami karena ia bertemu wanita yang lebih dariku. Aku ga habis pikir sih, aku kira pernikahan itu janji. Why don't people just be loyal? Toh di penelitian disebutkan selingkuh itu bukan karena bosan akan rutinitas, tapi karena memang mencari kesenangan baru aja. Tapi kenapa sih ngga cari kesenangan baru sama pasangannya aja? Oke! Aku memang belum mengerti karena aku belum menikah, makanya wajar dong kalau aku ngga habis pikir?

Aku berpikir apakah memang itu kodrat laki-laki? Bahkan menikahi lebih dari satu istri diperbolehkan di agamaku. Apakah aku harus meminta suamiku nanti jujur saja apakah dia ingin menikah lagi atau tidak? Daripada dia selingkuh, mending dinikahin aja iya kan? Tapi, apakah aku akan rela dimadu? Jujur aku masih tidak memahami mengapa Tuhan menciptakan jumlah wanita lebih banyak daripada laki-laki. Berarti agar aku adil, aku harusnya memperbolehkan suamiku untuk menikahi wanita lain toh? Kan boleh, asal suami aku adil kan? Mungkin itu mulia, tetapi...apa aku sanggup?

Apakah aku juga nanti akan tergoda untuk selingkuh, jika suamiku tak sesuai harapanku? 

Naudzubillah.. mari luruskan niat. Menikah itu untuk ibadah.

"Young Marriage": Will it be Happy Ending?

Dear all,
so I've been planning on my marriage recently. So, "yay!" for me? Um basically, I've been happy for this, because maybe.. I like challenge. Marriage is a challenge, right? I've been dreaming of getting away from my parents and start a new life with a lifetime partner. Struggling together to build my own kingdom. Sounds like a Disney story right?

Image result for wedding ring photography
(source)

The truth is, I've been facing a dilemma, mostly because of other people judgements. You know, these days, "young marriage" has never been that 'fancy' anymore. People nowdays seems to think more of their career or financial fulfillment before they got married. And they think that people that married young, is a foolish (trust me, I heard one say this kind of thing). They think people that have young marriage is dreaming of a happy ending, and not thinking about the struggle, the sacrifice, and other worst situations.

You know what, I'm aware of that, guys!
Even though I'm more like a Disney girl, I don't dream and think like Disney girl. I know how hard it is to maintain a relationship with someone, who is basically a total different from you (re: a guy). I know how hard it is to maintain your financial needs while you're dreaming of travelling around the world or buying fancy lipsticks. I know how hard it is to keep your head sane while your baby is crying and while you need to get your households done. You know what, I know, I'm aware it. 

I'm an overthinker. And moslty, an overthinker got furious and don't want to get married or run away from getting married (you know I've been reading some articles that says it is definately a manifestation of frustration of marriage thinking). They always think that being married will take your freedom forever. You will have financial struggle, you can not travel freely, it's hard to take higher education, you just can't do what you want and become less happy. Especially for a woman! Well, I don't think about what happy things I do when I've got married, but I think about what I CAN do to be happy when I've got married.

I do not want to judge people who don't get married till 30 or above, I don't want to say that people "delaying" marriage. It's about our choices right? But I also don't want people judge me because I will get married "too early", you think I'm 10 years old? And also it's a same thing about having a child. No one has the right to judge people by their choices. 

So, if you guys ever wondering, here are my reasons to have a "young age marriage":

1. Because he asked!
I could've say no, but I have no reason to say no. You know, being married in my religion is one chance to complete half of my religion. I'm not Anna from Disney Frozen who want to get married when meeting a guy for the first time. Of course I've been through that dilemma. "What if this is the worst choice?"/ "what if he's not the one?". But I have this friend that tells me "nikah itu ibadah". Marriage is a part of worshiping God. As long as your will is to Allah SWT, whatever choice you take will be a good way. Well, he is the first one to ask me to get married, and I'm in a proper age, so... :)

2. Because I'm 23!
I'm not young, I'm old, oh God. How do you supposed to think that you're still young when you're already 1/4 of your lifetime (or maybe 1/3? you never know until when you'll be alive right?). Actually I've already made my lifetime plan, including when will I want to have kids. I'm planning to have my first child in age 25 maximum. By that time I will see my first child graduate college at 47, and maybe watching my first child's wedding at 50. And not mentioning the second child or next! I just don't want to get very old before my children can live alone by theirselves (or with their halal partner). Ok then, BUT..... I didn't set when will I get married. (But of course it has to be before having first child! duh!). So I think this age is a good choice I would take to get married.

Well, I have other personal reasons that I don't need to share. But my point is, I'm not getting married because I want a happy ending. Because marriage is not a goal, but it's a beginning of a process. And it will always be a process until you die. 

#roadtomarriage

Popular Posts