Monday, December 12, 2016

Aku Ini Dulunya...

Aku ini dulunya orang yang bersyukur, sampai suatu saat orang membandingkanku. Aku menjadi selalu ingin lebih dari orang lain. Tak pernah puas, tak pernah tenang.

Aku ini dulunya orang yang penurut, sampai suatu saat ku bertemu sang penuntut. Yang selalu memintaku hal-hal yang kadangkala aku tak mampu. Tak pernah sedikitpun melirik usahaku, yang terpenting hanyalah hasilku. Akankah aku tetap sudi untuk menurut kepadanya?

Aku ini dulunya orang yang periang, sampai suatu saat aku bertemu sang pemarah. Tak pernah membangun, selalu mengkritik, menjatuhkan, tak peduli perasaan. Hingga ku sudah tak percaya diri untuk tersenyum. 

Aku ini dulunya orang yang sederhana, sampai suatu saat orang lain menilaiku. Menganggap aku tidak memiliki hal-hal seperti dia. Hingga tak sadar niatku berubah, tak lagi mendekati mulia.

Aku ini dulunya orang yang lembut, sampai suatu saat kelembutanku selalu dibalas sebaliknya. Berbicara lembut itu mudah, menahan agar tetap lembut itu sulit, apalagi ketika lawan bicara tidak berusaha. Hingga akhirnya aku menyesali, banyak orang-orang yang tersakiti.

Aku ini dulunya orang yang suka memberi, sampai suatu saat aku bertemu yang tak pernah puas. Seakan pemberianku tak bernilai, selalu ingin lebih. Akankah aku tetap sudi untuk memberi kepadanya?


Yang kupahami sekarang, sabar itu ada batasnya. Hargailah orang-orang sabar diantaramu, karena dia sudah dengan kuatnya menurunkan egonya untuk memenuhi egomu. Niatnya mungkin sudah rusak, karena kamu.

No comments:

Post a Comment

Popular Posts