Tuesday, June 30, 2015

Refleksi Diet 1: Jangan Bingung Pilih Jenis Diet

Hai bloggers. Sudah beberapa bulan saya menjalankan diet makanan. Sejak saya dirawat di rumah sakit, berat badan saya bertambah banyak dan saya jadi gemuk! Ditambah berapa bulan setelah sakit, saya masih belum boleh beraktivitas berat dan harus makan yang banyak dan tentunya sehat. Alhasil setelah itu, saya mulai memasuki masa-masa depresi karena berat badan saya bertambah dan lemak di badan meleber. Selain memperburuk penampilan, gemuk juga gak sehat! Saya pun mencari-cari cara diet untuk menurunkan berat badan. Ternyata begitu banyak cara-cara diet dan olahraga yang beragam, bahkan tak jarang yang bertentangan. Berikut ini saya mau ceritakan kronologis diet saya.

NB: Diet yang akan saya jelaskan di bawah ini PASTI ADA OLAHRAGAnya. Tidak ada diet tanpa olahraga, diet itu tidak semudah itu. Orang sehat dan kurus pun tetap harus olahraga, oke? :)



(source)
1. OCD
Saya memulai diet dengan OCD. Obsessive Corbuzer Diet. Iya itu buatannya pak Dedi Corbuzer. Pada intinya diet ini adalah mengurangi asupan makanan dengan berpuasa dengan interval waktu tertentu, namun tetap minum. Hal ini ditambah dengan olahraga selama 7 menit. Olahraga ini bisa tergolong cukup berat karena gerakannya terus menerus (setiap gerakan 30 detik) dan hanya diberi jeda istirahat selama 10 detik setiap gerakan. OCD ini cukup menurunkan berat badan saya yang tadinya 53kg menjadi 50kg. Tapi membuat saya sangat kelaparan dan selalu ingin makan, atau malah makan banyak sekali saat jamnya makan. Jadinya saya sudah batal OCD, meskipun berat badan saya sekarang cukup stabil di 50kg. Hal ini terbantu dengan rutin berolahraga 07W. Meski begitu, kebanyakan waktu saya kecapekan berolahraga ini saya mah gitu orangnya), jadi sampai sekarang ini saya hanya ambil beberapa gerakan dan saya lakukan dengan intensitas sedang.

2. Diet Mayo

Selanjutnya, saya mulai ditawari diet mayo. Diet mayo ini cukup booming karena sudah banyak penyedia jasa catering mayo yang harganya juga gak sesuai sama mahasiswa yang budget makannya Rp. 8000 di warteg. Diet ini adalah diet dengan meniadakan asupan garam. Karena garam itu menghalangi air masuk ke tubuh dan memperlambat metabolisme #cmiiw. Setuju. Namun susah sekali melakukannya. Pasalnya, hampir semua masakan mengandung garam. Jadi, saya hanya berhasil melakukannya beberapa hari, lalu batal karena lidah saya craving for garam. Saya juga baca ada artikel lain yang menyatakan bahwa tubuh memang butuh garam, bukan tidak ada sama sekali. Jadi, kalaupun kita makan garam pun bisa diseimbangkan dengan minum yang banyak agar metabolisme lancar.

3. Diet Less Carbo (Sebenernya gak tau namanya apa)
Selanjutnya, diet yang saya jalani adalah makan tanpa karbohidrat sederhana seperti, nasi, mie dan roti putih.  Wah, ini sih susah sekali, karena pada dasarnya, saya suka ketiga makanan itu karena rasanya enak banget. Saya saja bisa bertahan hidup dengan nasi putih plus kecap atau hanya bawang goreng, hehe. Tapi gak ada gizinya! Nasi putih dan kawannya itu mengandung karbohidrat sederhana yang membuatnya lama dicerna oleh usus, dan akhirnya cepat membuat jadi lemak. Diet ini menyarankan untuk beralih ke karbohidrat kompleks seperti nasi merah dan roti gandum. Diet ini oke banget, masalahnya adalah di rumah saya jarang ada stok nasi merah dan gandum. Lalu biasanya harganya juga lebih mahal. Kemudian susahnya juga karena asupan gizi saya masih dikontrol oleh ibu saya, jadi di rumah ya isinya masih nasi putih-roti putih-mie. Akhirnya saya sebisa mungkin mengurangi porsi nasi putih menjadi seperempat piring, dengan lauk tetap. Hasilnya cukup ampuh, plusnya adalah, tidak menjadi gampang mengantuk karena energi untuk mengolah karbohidratnya berkurang. Lagipula, sebenarnya lauk-lauk yang ktia makan itu sudah mengandung karbohidrat. Apalagi buah dan sayuran itu sudah mengandung karbohidrat, sehat pula. Nasi itu cuma apalah atuh, gak usah banyak-banyak. Haha.

4. No Minyak
Teman saya, Hamidah, Lulusan terbaik MIPA UI *penting banget ditulis wkwk* menjalani diet ini selama sekitar 6 bulan. Dia tidak mengkonsumsi makanan berminyak dan mentega. Dia hanya makan dari hasil olahan rebusan dan panggang (soalnya kalau bakar bikin cepet kanker). Hasilnya dia turun 25 kg! Tapi tentu di setiap hari ditambah pula olahraga kecil seperti lari ditempat. Diet ini tentu ampuh, karena di setiap artikel diet yang saya baca, minyak itu memang sangat bahaya. Selain membuat gemuk, tidak sehat pula. Saya pun sebisa mungkin mengurangi asupan minyak. Kalaupun ibu saya menggoreng makanan, biasanya saya ambil tissue, lalu memeras makanan tersebut hingga minyaknya sebagian besar terserap oleh tissue. Hehe.

5. Diet Usus Versi Pak Shinya
Teman saya rela mengeluarkan sisa uangnya untuk beli sebuah buku yang berjudul "Revolusi Makan" yang ditulis oleh Bapak Hiromi Shinya. Saya dengan enaknya meminjam bukunya secara gratis (hehe). Kata bapak dari Jepang ini, rahasia sehat dan kecantikan itu terletak dari usus. Jika usus sehat, maka tubuh akan sehat dan lebih cantik. Poin-poin penting dari pak Shinya ini adalah:


a. Hanya makan Buah dan Air di pagi hari.
Sarapan itu masih menjadi perdebatan. Ada yang bilang ga boleh sarapan karena bikin gemuk dan ngantuk. Ada yang bilang kalau sarapan itu wajib soalnya menjadi asupan otak untuk menjalankan aktivitas. Nah, dengan baca buku bapak ini, saya menjadi lega karena sudah dapat solusinya. Sarapan hanya makan buah dan air, sehingga tidak gendut dan asupan otak pun terjaga! Diet yang dianjurkan ini adalah dengan makan pisang. Karena kandungan gula dan gizi dalam pisang cukup untuk membuat kita kenyang di pagi hari. Nah kalau dari saya, khususnya untuk memperlancar kinerja usus nih, lebih baik tambah minum perasan lemon hangat. Selain bisa membakar lemak-lemak perut, usus pun jadi lancar. Disarankan nih buat yang belum BAB kemarin, hehe, tapi jangan setiap hari juga ya karena lemon mengandung asam yang bsia merusak gigi dan juga kalau kebanyakan, bukannya lancar, malah mencret. :(

b. Makan yang sehat-sehat
Nah, ini merangkum semua diet di atas. Jangan makan yang berminyak, lalu beralih ke nasi merah dan gandum, dan yang baru nih, coba makanan mentah. Makan makanan mentah ini sih yang saya masih belum terbiasa. Makan lalap aja masih mikir-mikir. Meski suka sayur tapi lebih suka yang sudah diolah jadi sop dsb. Padahal sayuran yang mentah itu yang sangat maksimal kandungan gizinya. Kemudian pak Shinya Juga bilang kalau mie lebih baik daripada roti, dan nasi lebih baik daripada mie. Karena lihat saja roti itu isinya tepung doang sebagian besar, sedangkan mie lebih banyak karbohidratnya, namun tetap saja tepung. Namun memang yang cukup pas kandungan karbohidratnya adalah nasi. Jadi kalau ada pilihan nasi, ya pilih nasi di menu mu ya :)

c. Jangan olahraga dengan intensitas tinggi, lakukan intensitas rendah
INI. YANG BIKIN. SAYA. SANGAT LEGA. Semenjak diet, saya melakukan olahraga dengan berbagai macam gerakan yang intensitasnya cenderung tinggi. Alhasil saya kebanyakan masa istirahatnya daripada masa olahraganya. Padahal ternyata, olahraga tingkat rendah hingga sedang dengan waktu 30 menit justru yang ampuh membakar lemak. Ternyata, jika melakukan olahraga intensitas tinggi justru karbohidrat yang baru kita makan yang terbakar, dan lemak pun tetap berada pada tempatnya. Saya pun sampai sekarang merutinkan jalan ditreadmill selama minimal 30 menit, dan hasilnya cukup oke. Badan tidak lelah, malah segar, dan tentunya merasa lemak terbakar.

d. Mengunyah makanan pelan-pelan
Gak terasa kan ternyata kalau kita makan, cuma habis 3 menit saja *saya sih yang gitu*. Menurut pak Shinya, agar usus sehat, makanlah secara perlahan. Maksudnya, kunyah makanan hingga halus, baru ditelan. Dengan mengunyah lama, enzim dalam mulut lebih terpicu untuk keluar dan membantu pencernaan.  Saya cukup setuju dengan hal ini. Selain itu, berdasarkan yang telah saya baca sebelumnya, menelan makanan yang lama ini juga akan membuat kita cepat kenyang, karena makanan yang sudah ditelan lebih dulu masuk ke usus halus yang mengirimkan sinyal ke otak kalau kita sudah kenyang. Dengan merasa cepat kenyang, kita akan mengurangi porsi makanan. Setelah saya mencoba teknik ini saya merasa tidak 'begah' ketika makan karena biasanya makan cepat. Saya juga tidak cepat buncit ketika makan secara perlahan.

Setelah membaca buku itu, saya menjadi cukup lega dan tercerahkan, karena selama ini, itu adalah masalahku. Kenapa perutku gampang buncit, dari dulu sulit buang air besar, dan segala macam. Setelah melakukannya sekitar seminggu, telihat bahwa saya lancar buang air besar dan rasanya perut enak dan lega. Dan tentunya, lebih kurus!


(source)

Kesimpulan dan Refleksi
Dari segala diet yang pernah saya jalani, sebenarnya semua diet itu benar. Inti diet itu sebenarnya untuk sehat. Karena gemuk itu gak sehat, makanya menguruskan badan. Jadi orang yang kurus pun tetap harus diet makanan agar sehat. Ini yang menjadi motivasi saya untuk diet. Inti diet untuk menguruskan badan itu tetap makan dan makan makanan sehat, serta memperbanyak pembakaran kalori dengan beraktivitas/olahraga yang tidak berlebihan. Kalau kata Hastin "Kamu tetap makan aja asal olahraga. Makannya jangan banyak-banyak." Gak perlu menyakiti diri sendiri dengan puasa 24 jam, atau olahraga sampai pingsan, atau repot cari aplikasi bagus untuk menghitung kalori. Pada intinya, sama kayak yang ada di Al-Qur'an: jangan terlalu berlebihan.


Diet apa saja terserah, asal komitmen. Pada akhirnya toh saya tidak terpatok pada satu nama diet. Tapi saya mengambil beberapa poin dan menggabungkan semuanya, misalnya, saya tetap olahraga sesekali seperti OCD, saya selalu mengurangi porsi nasi, minum lemon kadang-kadang, seberusaha mungkin kalau bisa gak pakai garam dan minyak pun dijabanin. Pilih saja diet yang buat kamu semangat dan mudah untuk dijalankan. Seperti saya nih, karena saya sudah punya "paket diet", saya masih bisa makan makanan kesukaan seperti cokelat dan kue. Tentunya dengan batasan porsi, jadi tidak terlalu menyiksa dietnya. Hasilnya? Sekarang berat saya 46kg. Itu pun selama hampir 6 bulan karena saya banyak mencoba cara diet. Bagaimana jika saya komitmen dari awal, mungkin bisa kayak teman saya, turun 25 kg! hehe. Yeah, pokoknya next target: 43kg.

NB: Maaf ya, anaknya gak bisa nulis pendek-pendek (^,^)v

Popular Posts