Wednesday, July 1, 2015

Berasal Dari Orangtua

Rebloged from "Gemes" - hastinmelur.blogspot.com

Kali ini mau cerita tentang hal-hal yang buat saya gemes. Bukan tentang hal-hal lucu. Tapi gemes tanda kutip. Hasil pengamatan belum lama ini. 

1. Di angkot dari UI ke Cimanggis
Anak laki-laki (sekitar 7 tahun) : Ma, geser. Kasian penumpang yang masuk kalau kita gak mau geser. 
Ibu : Ngapain sih kamu nyusahin diri sendiri. Urusan dia kalo susah masuk apa gak. Yang penting kita duduk dipinggir biar turunnya nanti cepet.

2. Di stasiun Tanah Abang
Bapak : Woi cepetan jalannya! *teriak-teriak gak mau antri* Udah buruan kenapa sih!! 
Anak laki-laki (sekitar 10 tahun) : Sabar dong Pak. Kan kita lagi antri banyak yang baru turun dari kereta. 
Bapak : udah kamu ikutin Bapak aja. Biar kita duluan masuk keretanya.

3. Di warung makan sekitar Kober
Anak : *Ambil minum dan gak sengaja tumpah. Nampak tidak panik. Berusaha membersihkan pelan-pelan* 
Ibu : Kamu ini yah. Malu-maluin aja pake tumpah segala!! Mending kita pulang aja kalo kamu kaya gitu. cks%^@(@&@^@K 

Saya : *dalam hati* yaelah bu. anaknya udah bener gak panik. udah bener tanggung jawab bersihin. Masalah kecil aja Ibu nya marahnya gitu bgt. 

Tidak bermaksud menjeleknya orangtua. Saya sendiri belum tau jelas karena belum jadi orangtua. Namun sayang aja. Ketika anaknya udah paham sama hal-hal baik, bukannya didukung malah dapat didikan berbeda dari orangtua nya. Harusnya orangtua nya sadar, tobat, dan bangga sama anaknya. Untuk kasus ketiga, saya paling gemes. Apalagi itu di ruang publik. Pesan saya sederhana, mari sering-sering nonton gimana Song Il Gook mendidik Daehan, Minguk, Manse. Semakin banyak menonton, maka semakin tahu cara efektif mendidik anak :D :p"

---------------------------------------------------------------------------------------------

Ada satu titik dari selama ini saya belajar Psikologi, di mana saya menemukan minat saya di  suatu bidang, yakni parenting dan keluarga. (Iya, psikologi itu gak hanya ngurusin orang stres). Saya percaya, kalau sebagian besar permasalahan yang ada di dunia, khususnya di Indonesia sih, karena saya cinta Indonesia (<3) itu disebabkan oleh didikan di rumah. Contoh simpelnya, ya yang hasil reblog di atas itu. Contoh saja, bayangkan setelah berkali-kali orangtua melakukan hal seperti di atas itu, anaknya nanti akan jadi seperti apa? Misal, kasus 1 dan 2, anak jadi egois, mementingkan diri sendiri, ini yang bikin jadi bakal-bakal koruptor, karena gak peduli sama orang lain, hanya mementingkan diri sendiri, kesejahteraan sendiri, tidak mau "menyusahkan" diri sendiri. Kasus 3, kira-kira apa? Anak jadi tidak percaya diri, padahal nih dia bakal-bakal jadi Einstein selanjutnya dari Indonesia. Tapi karena takut salah, dia tidak berani mengungkapkan ide-ide gilanya.

Mungkin ada yang merasa contoh saya aneh, but no, itu semua nyambung, bisa saja terjadi, dan masih banyak ada kemungkinan lain. Tentunya saya tadi hanya mengambil contoh. Kan bisa aja di luar contoh yang di atas, ternyata orangtuanya paling baik sedunia. Belum lagi keadaan lain misalnya orangtuanya memang sedang buru-buru karena kerabatnya ada yang meninggal atau apa. Terkadang memang orang bisa lepas kontrol. Tapi anda bisa mencari jurnal-jurnal yang berkaitan dengan pola asuh orangtua, dan hasilnya sudah pasti parenting yang baik menghasilkan child outcomes yang baik. 

Saya tidak memaksakan keyakinan kepada bloggers semua. Ini keyakinan saya bahwa nasib bangsa kita ditentukan oleh didikan orangtua. Meski banyak faktor lain seperti perkembangan internet, pemerintahan dan kebijakan gak beres, pertemanan dll., namun menurut saya, hasil didikan orangtua lah yang akan mampu membuat anak "menyaring" segala pengaruh-pengaruh buruk dari luar. Dengan keyakinan seperti ini, saya cuma ingin selalu berdoa semoga saya bisa jadi contoh yang baik bagi anak-anakku kelak. Serta anak-anak saya nanti menjadi generasi yang baik. Aamiin Ya Rabb.

NB: Nonton Return of Superman yuuk. Serial TV Korea tentang parenting. Bisa belajar dari situ nih biar menghasilkan benih-benih bangsa berkualitas (azik). Daripada ngeliatin pernikahan artis, atau persalinan artis, mending nonton artis mendidik anaknya, dengan BENAR. Bahkan sampai dipuji oleh psikolog anak di sana lho. Ya iyalah, saya aja amazed, ngasuh anak kembar tiga bisa sesabar itu. Kalau yang saya lihat mah, anak satu aja nyanyi sedikit disuruh diem, salah ngitung sedikit dimarahin. Hehe.

No comments:

Post a Comment

Popular Posts