Thursday, March 20, 2014

The Sims 3: Tentang Memenuhi Kebutuhan

A: swasiii agara makoo?
B: pareta wanaa! hahaha

Ada yang tau itu percakapan siapa? Yak, mungkin emang abstrak banget, tapi itu adalah percakapan orang-orang di games The Sims. Tau The Sims? Suka/pernah memainkannya? Seru banget kan permainannya, kita bisa membuat sendiri kehidupan lain dari dunia kita sebenarnya.

Sedikit dihubungkan dengan postingan gw yang ini. The Sims ini berbeda, di mana menurut gw, justru seri lanjutan The Sims lebih sulit daripada seri awalnya. Setahun lalu gw mendapatkan pinjaman The Sims 3 dari teman adik saya, dan sampai sekarang masih ada di laptop namun jarang saya mainkan. Jujur, karena sulit untuk memainkan the Sims 3 menurut gw, atau mungkin memang hanya sulit untuk gw. 

Di The Sims 3 itu, sangat banyaaak pilihan yang ada, di mulai dari pembuatan karakter, yang notabennya gw sendiri buat selama 1 jam karena kelamaan bingung mau pake personality apa dan baju apa. Sampai dengan pilihan aksi The Sims baik itu dalam pekerjaan sehari-hari sampai aksi sosial. Beda dengan the Sims sebelumnya yang hanya punya sedikit pilihan, cuma makan, cuma bercanda, sedih dan sebagainya. Yah mungkin perbedaan ini berbeda untuk jenis simulation games. Tapi ini tidak menyanggah pernyataan gw bahwa pembuat game lebih memudahkan game pada seri lanjutannya. Lihat postingan aku yang ini. Di the sims ini juga pada awal mainnya ada banyaaak sekali hints dan tutorialnya, saking banyak pilihannya. Bahkan satu hari gw bisa cuma ngehabisin waktu buat tutorial.

Lain dari pembahasan di atas, sebenarnya gw ingin membahas tentang suatu yang lain. Suatu hari ketika sedang memulai memainkan The Sims 3, saya notice sesuatu ketika game sedang loading:



Maslow... maslow, semacam pernah dengar. Ah ya, psikolog terkenal itu. Yah mungkin ini efek karena gw memainkan Sims di mulai ketika gw sudah menuntut ilmu di dunia Psikologi. Mungkin di The Sims sebelumnya sudah ada, tapi gw tidak memperhatikan.

Hirarki Kebutuhan Maslow (source)
Maslow's Hierarchy (of Needs) merupakan sebuah hirarki kebutuhan manusia, bentuknya seperti piramid di atas. Menurut teorinya, paling mendasar, manusia membutuhkan hal-hal yang dapat memenuhi kebutuhan fisiologis, seperti makanan, minuman, tidur, seks, dan sebagainya. Kebutuhan dasar ini harus dipenuhi oleh manusia agar bisa memenuhi tahapan kebutuhan yang seterusnya. Kebutuhan tersebut perlu dipenuhi hingga manusia mencapai kebutuhan yang tertinggi yaitu aktualisasi diri, yakni bentuk kepuasan diri karena telah sesuai antara gambaran dirinya yang ideal (ideal-self) dengan gambaran asli dirinya (real-self). Tentu banyak kritik yang ada pada teori ini. Ada yang bilang seharusnya bukan berbentuk hirarki atau semacamnya. Tapi saya setuju bahwa setiap manusia memiliki semua kebutuhan ini entah bentuknya seperti apa.

Yak, sedikit kuliah, tapi sebenarnya yang ingin gw bahas bukan ini. Dikaitkan dengan games The Sims, saat melihat display loading itu, gw jadi kepikiran aja. Berarti yang kita lakukan saat bermain The Sims adalah memenuhi kebutuhan 'manusia' di games tersebut. Benar. Kita memberi 'memberi' mereka makan, tidur, sosial, dan bahkan pencapaian seperti misalnya The Sims yang anda mainkan berhasil dalam dunia kerjanya. Bagus ya? Game ini bikin ketagihan, rasanya pengen ngejalanin terus kehidupannya, punya banyak teman dan punya rumah yang besar dan anak-anak yang lucu, serta jadi orang sukses. Hanya dengan memenuhi kebutuhan mereka sehari-hari. Bangga ya membuat Sims kita mencapai aktualisasi diri?

Tapi tunggu. Memenuhi kebutuhan mereka? Bagaimana dengan kebutuhan diri kita sendiri? Saat bermain the Sims apakah sudah makan? sudah minum? Apakah sudah belajar? Sudah sholat? Tiba-tiba saya ingin menembak kepala saya sendiri. Tak sadar ketika bermain ini, kita hanya sibuk berusaha memenuhi kebutuhan orang di dalam game tersebut. Sampai-sampai lupa akan kebutuhannya sendiri. Iya, orang bisa sampai gak makan, minum, mandi, belajar cuma gara-gara main game. Boro-boro kita bisa mencapai kebutuhan aktualisasi dirinya sendiri kalo gitu.

Postingan ini cuma sekadar untuk pengingat aja, jangan sampai kita ketagihan game sampai tidak memenuhi kebutuhan sendiri. Diri kita ini butuh pemenuhan kebutuhan, jangan sampai kamu menyesal gara-gara kebutuhanya gak tercapai, aktualisasi dirinya tidak tercapai, karena kesibukan ngurusin kebutuhan orang lain, di game pula!

Selamat bermain game :)

Perjuangan yang Sia-sia

(source)

Orang sering bilang, bahwa tidak ada perjuangan yang sia-sia. Saya cukup tidak setuju dengan pernyataan tersebut. Entah pernyataan itu untuk menghibur atau apa, tapi saya tidak mendapati logika bahwa tidak ada perjuangan yang sia-sia. Seseorang bilang kepadaku bahwa perjuangan sekecil apapun pasti sudah akan membawa manfaat. Atau seminimal mungkin untuk diri sendiri. Sekalipun perjuangan seseorang gagal, namun seseorang yang berjuang itu sudah mendapatkan seminimal mungkin pelajaran ataupun pengalaman. Mungkin itu yang mendasari adanya statement bahwa tidak ada perjuangan yang sia-sia.

Menurut saya, alasan tersebut tidak bisa diterima, walaupun ada sebuah manfaat sekecil apapun yang dapat diambil, tetap saja jika perjuangan kita tidak berbuah baik, perjuangan itu sia-sia. Keringat sudah berjatuhan, darah sudah bertumpahan, tapi kemudian gagal? Sungguh sia-sia. Kita dapat menggunakan perjuangan kita pada kesempatan yang berbeda yang mungkin akan berhasil dan membuahkan manfaat besar. Walaupun yaa..emang kita mungkin dapet sedikit manfaat dari proses perjuangannya. Contohnya, aku mencoba membuat membuat suatu tugas kuliah yang baru diberikan dosen, hal ini membuat aku jadi kurang tidur, menghabiskan waktu aku untuk mencari referensi atau berdiskusi dengan teman. Tapi pada akhirnya, tugas tersebut tidak masuk dalam penilaian mata kuliah. Sia-sia. Ya, mungkin beberapa dari kamu bilang kalo "tapi kan jadinya dia belajar, dan dapat tambahan ilmu". Menurut aku sih, tetep sia-sia, karena bisa jadi aku mengganti waktu mengerjakan tugas tersebut dengan sesuatu yang lebih berguna, dan mendapatkan hasil yang baik.

Contoh lain perjuangan yang sia-sia? Berusaha mati-matian untuk mendapatkan kebahagiaan dan kemakmuran dunia, namun tidak dalam niat untuk Allah swt. Sia-sia.

Ah apalah aku ini berkata seenaknya.

Song of the day: David Guetta ft. Sia - Titanium 


*Gw baru tau ini video kece banget, mengingatkan gw pada serial Heroes :D

Friday, March 14, 2014

GTC NFF :D

Hai, long time no blog :")
Just a quick post, gw seneng banget soalnya bisa nyanyi lagi.

Sekarang di mana? Di National Folklore Festival (NFF), acara kompetisi seni budaya dari FEUI. Acaranya bertempat di auditorium gd. 9 FIB UI. Gw ikut pada lomba paduan suara kategori Umum (di luar SMA). Dari tim apa? Jadi, gw diajakin sama temen gw, untuk ikut paduan suara Gita Tunggal Cressendo Singer League, sebuah komunitas paduan suara yang sudah berdiri independen dari SMA 1 Depok. Kebetulan saat itu sedang butuh orang untuk lomba ini, dan suara gw (sopran 1) pas banget lagi dibutuhin. Jadi, inilah gw sekarang:



Anak Psiko UI yang ikut GTC @NFF

Tim GTC NFF :D

Terima kasih teman-teman GTC atas kesempatannya, terima kasih juga pelatih baru gw, Daniel Reza, semoga bisa terus berkarya di GTC! (yes, gw insyaAllah akan tetap di GTC) :D

Song of the Day: ketiga lagu yang kita bawakan saat lomba :D
1. Lagu wajib: Kebyar- Kebyar
2. Tak Tong-Tong
3. Mande-Mande


Jangan tinggal beta, Mande..

Popular Posts