Tuesday, July 23, 2013

Books & Borrow

(source)

Saya suka baca buku. Alhamdulillah saya memiliki beberapa buku yang telah saya baca dan saat ini berjejer di rak buku. Terkadang beberapa teman suka meminjam buku-buku saya. Entah kenapa, hal itu terasa sangat menyenangkan. Orang lain bisa mengetahui apa yang kita baca. Apa yang membuat kita senang, bisa membuat mereka juga senang. Tambah lagi jika bisa berdiskusi bersama tentang buku tersebut. Menambah wawasan dan keseruan. Oleh karena itu, saya ingin membuka sebuah sistem kecil di sini. Sebuah Pinjam Meminjam Buku. Buku milik saya. Untuk siapapun yang mau membaca.

Dan dengan ini, sebuah page baru dibuka: Books & Borrow.

Semoga bermanfaat :)

Bodoh

Baru saja aku menangisi orang bodoh
Karena ia bodoh
Begitu bodoh
Apakah bodoh
Menangisi orang bodoh
Sungguh aku bodoh
Benar-benar bodoh
Menangisi orang bodoh
Bukan membuatnya kurang bodoh

(source)

Monday, July 22, 2013

Hanya Draft

Setiap kali buka blog ini, selalu miris melihat draft-draft yang tersimpan di dalamnya.
Banyak sekali hal-hal yang ingin aku tulis, namun selalu ada berbagai hal dari yang sepele hingga sangat sepele yang membuatku membatalkan tulisanku untuk di publish.
Misalnya, sudah setengah jadi aku membuat postingan, tiba-tiba aku terdistrak oleh hal lain dan ketika aku kembali lagi, feeling untuk meneruskannnya sudah hilang, kemudian ia hanya menjadi draft.
Atau ketika ingin membagi cerita, aku begitu malas untuk menulis dan aku tunda hingga beberapa hari, namun cerita itu akhirnya malah hilang dari ingatanku.

Tapi, ada beberapa yang memang mungkin lebih baik hanya draft.
Gak semua hal harus dibagi dengan orang lain kan? :)

Saturday, July 20, 2013

Janji

(source)
Diucapkan maupun dibatin
Janji adalah janji
Walaupun mungkin janji itu akan menyesatkanmu
Kau akan lebih tersesat jika tidak memenuhi janji

Sekarang aku ingin menepati sebuah janji, yang kubuat sendiri.

Tentang Blog Ini

Sering terpikirkan olehku, pikiran orang lain, tentangku. Ya, aku terlalu sering mempermasalahkan hal itu di kepala. Pernah terpikirkan olehku, tentang blog ini. Apakah orang-orang yang sudah membaca blog ini menyukai atau membencinya?

Sebenarnya aku sedikit bersikap ambivalen tentang eksistensi blog ini. Aku bukan tipe orang yang suka mengumbar segalanya, tapi aku suka bercerita. Aku malu jika orang lain mengetahui sangat banyak tentangku, tapi tidak tahan untuk tidak membagi apapun yang ada di duniaku. Jadilah blog ini. Blog yang tidak banyak dikenal orang lain, bahkan teman-temanku sendiri. Kubiarkan siapapun yang memang memerlukan untuk mengetahui tentang diriku mencari sendiri tentang blog ini. Toh aku tidak menyembunyikannya, hanya saja aku tidak mengumbarnya.

Pernah terpikirkan olehku. Apakah orang lain, tentu saja yang sedikit peduli, menginginkan sesuatu yang lebih dari blog ini? Sesuatu yang lebih berbobot misalkan. Seperti sikap tentang pergerakan mahasiswa, atau isu nasional, atau puisi-puisi keren, dan hal-hal 'berat' lainnya. 

Sesuatu yang aku dapatkan dari situs 9gag, sebuah gambar yang sayangnya tidak bisa aku temukan. Tapi aku masih ingat, kira-kira seperti ini ilustrasinya. Jika semua orang mengikuti kata orang tua untuk menjadi dokter. Di dunia ini semua orang adalah dokter, dan semua orang akan menanyakan kepada satu sama lain "Apakah kamu sakit?" "Tidak. Apakah kamu sakit?" "Tidak".

Menurutku, hal itu juga berlaku di dunia tulis menulis ini. Jika semuanya menulis mengenai hal-hal yang kebanyakan orang inginkan, misalnya orang-orang hanya menginginkan tulisan berbobot, atau orang-orang hanya menginginkan sastra yang indah, di mana kesenangan membaca itu?

Lagipula, ada kan orang-orang yang hanya ingin melihat kehidupan orang lain, atau hanya seperti apa tipe orang tersebut, menganalisis kepribadiannya mungkin? Orang-orang seperti aku. Dan biarlah orang-orang seperti aku itu bersenang-senang di blogku.

Dan dengan ini aku akan bilang mengenai apapun yang kutulis di blog ini:

FOR GOD SAKE I DON'T CARE. I JUST WANNA WRITE

Sunday, July 14, 2013

Sockologist

Some conversations I got from a tv series*. Something like this:
Kid: Dad, can you be on my class tomorrow to tell about your job?
Dad: Sure!
Kid: Great! Now you have to prepare what sock you're wearing!
Dad: Wha..? Why I have to prepare my socks?

Kid: Because you're a sock-ologist
Dad: What? I'm not a sockologist, I'm a psycho-logist. I solve people's problems
Kid: ...... Why?? (seriously, why??)
Mom: Honey, your dad helps people.
Kid: Like a superhero?
Dad: ..... Yeah.
Kid: Coool!
Yeah, I'm gonna be a superhero like your dad, kid. Or else, I'm gonna be a Sockologist.

*from Disney Channel: Dog With A Blog

Perjalanan

"Perjalanan itu bersifat pribadi. Kalaupun aku berjalan bersamamu, perjalananmu bukanlah perjalanku."
- Paul Thereoux (dalam Eric Weiner, The Geography of Bliss)

Ya. Tapi aku tetap ingin berjalan bersamamu..

Thursday, July 11, 2013

Ada Yang Lebih Berusaha

"Lihat! Dia melakukannya lagi. Dia tau. Dia tau itu, Bingley. Dia tau aku menjadi gugup jika berada di dekatnya, dan dia mempermainkanku di hadapannya!"
"Tenanglah, Darcy. Wanita memang seperti itu. Oh bukan, pria memang seperti itu jika menyangkut wanita."
"Lalu, kau mengharapkanku berbuat apa? Mempermainkannya balik?"
"Oh tidak, tidak, tuan. Peraturan pertama, jangan permainkan perempuan."
"Tapi aku muak dengannya, Bingley. Dia selalu, punya tatapan itu, yang membuatku diam dan sulit berbicara."
"Tidak bung, kau mencintainya. Kau hanya butuh waktu."
"Sudah terlalu banyak waktu untukku, Bingley. Aku tidak yakin cintaku akan terbalas. Mungkin dia memang membenciku, Bingley, lihatlah aku!"
"Kau terlihat tampan, Darcy."
Bingley mendapatkan tatapan dari Darcy.
"Well, mungkin kau memang sedikit pemarah, dan jarang tersenyum, dan sedikit sarkastik, dan.."
"Oh diamlah, Bingley."

***

"Hentikan ini, Wickham! Kau membuatku muak." Ia melempar bunga itu.
"Kenapa, Elizabeth? Bukankah ini yang seharunya wanita mau? Bukankah ini yang kamu mau?"
"Semua sampah ini? Tentu saja tidak. Well, mungkin aku mau, tetapi ini bukan saat yang tepat."
"Aku menyukaimu, Elizabeth. Aku sudah berusaha untuk membuatmu terkesan! Siapa lagi pria di dunia ini yang akan memberikan semua ini kepadamu? Oh atau mungkin tidak ada yang mau lagi dengan orang yang keras kepala sepertimu, Elizabeth!"
"Ada yang lebih berusaha, Wickham. Ada. Ada, yang berusaha, sekuat tenaga, untuk menyimpan perasaannya kepadaku dan tidak secara agresif menunjukkannya seperti yang kau lakukan. Ada, yang mempersiapkan segala perbuatan spesialnya, menyimpan gombalannya, menyimpan segala sampah-sampah seperti ini, untuk waktu yang tepat. Untukku, orang yang ia anggap spesial, di waktu yang tepat."
"Kau terdengar egois, Elizabeth."
"Memang. Kau terkejut dengan wanita, ya?" 
"Kau memang spesial, kau tau itu, Elizabeth?"

***

"Dan kau membuatku menunggu selama ini, hanya untuk ini?"
"Aku sudah berusaha, Elizabeth."
"Aku tau. Oh Darcy, kau sungguh orang yang menyebalkan." Ia mengatakannya sambil tersenyum.
"Aku tau."
"Aku mencintaimu juga, Darcy. Dan ya, aku akan menikah denganmu."

***

// a flashfanfiction

Wednesday, July 10, 2013

Saya Jatuh Cinta

Sama aksen Inggris.

Sama kerah tinggi kemeja putih di sisi leher.

Sama jas hitam yang panjang di bagian belakang, dan berayun mengiringi kaki ketika berjalan.


(source)
Sama Mr. Darcy.

Silahkan cemburu.

*After all this time........ gw baru nonton film  Pride and Prejudice!
HIKS

Thursday, July 4, 2013

Resensi Buku - Melanie Subono: Liaison Officer Forever

Judul: Liaison Officer Forever
Penulis: Melanie Subono
Penerbit: Kaifa

Buku ini adalah buku kedua Melanie Subono setelah sebelumnya menerbitkan buku pertamanya yang berjudul "Ouch!". Kedua buku ini sama-sama menceritakan tentang pekerjaan yang dicintainya yaitu Liaison Officer atau yang biasa disebut L.O dari para musisi luar negeri yang didatangkan ke Indonesia oleh salah satu promotor musik Indonesia. Buku ini ditulis sebagai sarana sharing selama menjadi L.O yang kerjanya membuat Melanie stress, frustrasi, tapi bisa juga tertawa terpingkal-pingkal. Banyak plus minusnya menjadi L.O, walaupun bisa ketemu artis yang ganteng-ganteng, tapi kamu juga harus menghadapi segala tuntutan permintaan absurdnya dan bersabar menghadapi kelakuan anehnya.

Apa yang menarik dalam buku ini? Yang menarik adalah bahwa ternyata ada pengalaman-pengalaman unik lain dari Melanie Subono selama ia menjadi L.O artis-artis luar negeri tersebut. Siapa sangka, musisi favoritmu memiliki kebiasaan aneh atau melakukan hal aneh saat ia berada di Indonesia. Siapa sangka di balik kejeniusan musik MUSE, orang-orangnya juga 'jenius' alias aneh. Ya, menurut saya orang-orang jenius itu cenderung aneh. Siapa sangka di balik muka sangar Band rock Avenged Sevenfold mereka punya pribadi ramah dan baik. Atau Foo Fighter yang namanya sudah booming ke seluruh dunia tapi mereka masih gakpedean. Melanie Subono punya segudang pengalaman yang lucu, unik, seru dan aneh dengan mereka dan banyak artis lainnnya di dalam buku ini. Setelah dalam buku Ouch! Mimi alias Mariah Carey mendapatkan Melanie Award sebagai artis ter-rempong, kali ini siapa ya artis yang paling rempong yang mendapatkan piala bergilir itu?

Buku ini ditulis dengan gaya bahasa sehari hari (seperti lo-gue), dengan tata bahasa dan kosa kata yang tidak baku, dan memiliki format yang juga tidak baku. Teknis penulisan buku ini seperti hanya copy-paste dari blog sehari-harinya, dan mungkin memang begitu. Banyak kesalahan penulisan atau typo yang terdapat dalam buku ini yang membuat saya gatel saat membacanya dan tiba-tiba pingin banget menjadi volunteer editornya. Namun, justru dari penulisan itu yang membuat buku ini menjadi alive, terasa bahwa buku ini ditulis seadanya, sejujurnya, dan securahan hatinya oleh Melanie Subono, sehingga membuat pembaca jadi percaya bahwa si artis benar-benar melakukan hal-hal tersebut. Oiya, beberapa ada fotonya juga lho!

1 Rider = 3 Uban Baru = (-) Minus 2 pahala di hidup saya. - Melanie Subono
*Rider adalah daftar keperluan artis selama berada di kota kunjungannya.

Gak deng, bukan itu quotenya..

"Jangan pernah takut buat terus bermimpi. Karena bermimpi itu sah, dan bermimpi juga yang akan buat lo terus idup." - Melanie Subono

Monday, July 1, 2013

Tentang "Daleman"

Assalamu'alaikum. Halo! Sudah liburkah anda? :D

Di tengah liburan, ceritanya gw punya pemikiran yang entah cuma gw doang yang merasa gini atau ada orang lain juga. Ini random banget, jadi jangan kaget atau merasa aneh dengan postingan ini. Nah, mungkin postingan ini agak feminim, karena akan lebih terasa buat mbak-mbak sesama pemakai jilbab, atau yang mengerti hijab-hijaban.

Ceritanya, gw merasa kalo daleman kerudung atau yang ngetrennya sekarang namanya 'ciput', itu tidak pantas untuk diperlihatkan. Maksudnya adalah, seharusnya pengguna ciput (gue misalnya) malu kalau ciputnya mulai keluar-keluar kerudung dan kelihatan. Beda dengan gaya-gaya sekarang yang memperlihatkan ciputnya di bagian jidat, atau di leher untuk pemakai ciput ninja, dsb. Makanya ciput banyak kan yang warna-warni, supaya bisa di mix and match sama kerudung dan bajunya. Cantik kok, rapi juga kok.. Tapi, yaa tetap saja gw merasa aneh dengan ciput yang diperlihatkan ini. Karena itu, gw sendiri tidak pernah memakai kerudung dengan model yang menampakkan ciput, sekalipun gw pakai ciput ninja.

Entah kenapa, menurut gw doang nih kayaknya, memperlihatkan ciput itu sama kayak memperlihatkan baju/celana dalam. Loh kenapa? Well, sebelum mengenal kata 'ciput', benda itu kan namanya 'daleman kerudung'. Sesuatu yang berada di dalam kerudung. Daleman kan? Bra/kaus dalam sama celana dalam juga namanya daleman, malu kan buat diperlihatkan? Jadi, kenapa ciput tidak malu untuk diperlihatkan? Ciput itu fungsinya menjaga rambut agar tidak keluar-keluar kan? Nah, bra dan kawan-kawan juga punya sesuatu untuk dijaga, if.. you know what I mean. Lantas kenapa ada perbedaan hak dari sesama daleman tersebut?

Celana dalem: Ini gak adil! sama-sama daleman, tapi kenapa gw gak bisa eksis kayak ciput? Kenapa? Kenapa?
Bra: Sis, sabar sis. Gw juga ga bisa eksis coy! Si ciput kenapa beruntung banget sih. Eh tapi masih mending lu tau. Lu masih bisa eksis tuh kalo misalnya yang make lu pake baju kependekan, trus doi nungging.
Celana dalem: Ah, itu kan gak disengaja. Si pemake pasti malu kalo gw keliatan. Cuma si ciput tuh! Kayaknya anak kesayangan banget, yang make gak perlu malu, bangga pula si ciput ada di luar. Masuk youtube pula! Gak adil! Kan kita sama-sama daleman. Harus ada kesetaraan HAD (Hak Asasi Daleman)
Ciput: Berisik! Sirik aje lu lu pada...
*cut*

Ok, it's going too far and absurd.

Ehm, jujur aja, sebenernya terbesit untuk memulai postingan ini adalah ketika sedang melihat-lihat video tutorial hijab, a.k.a hijab gaul yang notabennya cuma gw pake kalo gw jalan-jalan doang. (Yah malu, ketauan kerjaannya ngapain). Trus, tiba-tiba gw merasa aneh aja, sama mbak-mbak yang memperagakan tutorial hijab tersebut. Tiba-tiba gw kepikiran, adegan pertama yang pasti ada dalam tutorial hijab adalah adegan di mana mbak-mbaknya hanya memakai ciput ninja, bukan? Lalu dengan step by step, mereka mengajarkan cara pakai kerudung. Entah tiba-tiba kepikiran, menurut saya, mengajarkan memakai jilbab bukannya sama seperti mengajarkan memakai baju? Maksud saya sama saja kan dengan ketika anda hanya memakai tank top lalu anda mengajarkan cara memakai baju?

Loh kenapa begitu? Coba deh, kalo lagi di luar, di tempat kuliah, atau di tempat kerja, trus tiba-tiba merasa gak sreg sama kerudungnya, merasa kerudungnya sudah tidak simetris, terus pingin benerin kerudung. Malu ga sih kalau buka dan benerin kerudung di tempat itu juga, walaupun pake ciput ninja? Pasti benerin kerudungnya di kamar mandi kan? Nah, kenapa di video tutorial hijab, ga apa apa banget cuma pake ciput ninja? Ya.. Menurut saya itu sama kayak cuma pake baju dan celana dalem aja sih, belom pake baju. Oke, beberapa orang hanya memperlihatkan sebagian ciput, misalnya di bagian jidat atau di leher, biar warna ciputnya keliatan. Samakah itu seperti memperlihatkan warna tali bra? Tau kan, memperlihatkan hanya tali bra melalui model baju yang lebar? 

Wait, saya tidak bilang kalau memperlihatkan ciput itu tidak syar'i. Di samping itu semua, yang penting kita tahu model hijab seperti apa yang syar'i. Tidak akan saya bahas, saya yakin kamu sudah tau, dan sudah banyak sumber jika kamu mau cari di google. Sekian dari kerandoman saya. Maaf kalo agak frontal. Don't judge me. No hard feelings. Gw masih mengapresiasi kok mbak-mbak yang mau mengajarkan tutorial hijab. Apalagi semua ukhti-ukhti dan teman-teman gw yang cantik-cantik dengan model hijabnya masing-masing. Sekali lagi, ini semua hanya perasaan saya saja.  Saya tidak menyalahkan siapa-siapa. Ini hanya yang terlihat di mata saya dan ada di perasaan dan kognisi saya. Saya tidak menyatakan benar atau salah, karena saya bukan ahlinya. Ini hanya pendapat, bahkan hanya perasaan yang teramat subjektif, okay? Peace :)

Song of the Day: Disney Hercules OST - I Won't Say I'm In Love
Because it's too cliche....

Popular Posts