Saturday, December 29, 2012

Jahat

Maaf ya
Kali ini aku mau jahat
Biar situ bisa belajar

Ah, tapi aku gak bisa jahat
Gak kuat
Gak nikmat

Tapi, apakah juga jahat

membiakan situ gak belajar apa-apa
gak dapat apa-apa
gak memperbaiki apa-apa

Apa ternyata aku sudah jahat?
Maaf ya

Friday, December 28, 2012

Tidak Pasti

Aku kangen, sama pelajaran IPA. Pelajaran yang jika ditanya mengapa terjadi sesuatu, jawabannya cuma ada satu. Ilmunya pasti. Kalo Psikologi? Tau sendiri. Jika ditanya mengapa terjadi sesuatu, jawabannya bisa bercucu. Tapi itu. Itu yang aku suka. Suka karena aku bisa mencari banyak, sebanyak-banyaknya jawaban. Seperti jawaban untuk sesuatu yang kayak gini:

"Ada lagi orang-orang yang begitu berdekatan dengan waktu luang yang terhambur berceceran. Hanya saja masing-masing merindu sendirian, tidak begitu yakin apakah yang lain ingin bertemu juga atau tidak. Takut bertanya, takut sok tahu, takut kegeeran. Rasanya serba takut dan serba tidak pasti. Lagi-lagi berada begitu dekat tapi tidak bisa meraih. Yang lebih parah lagi adalah mereka tidak tahu apakah pantas untuk berharap bertemu, atau apakah sudah waktunya untuk berhenti mengharap." (Reblogged from Out of Cave: Lima Jenis Orang)

Tuesday, December 18, 2012

Kisah Miniforest: 18-12-12

Aku sendirian di lemari kaca itu. Orang-orang hanya berlalu-lalang melewatiku, memandangku sejenak, kemudian memalingkan wajahnya kembali. Memberikan harapan palsu kepadaku, atau aku yang berharap berlebihan? Teman-temanku sudah pergi, bersama orang yang sudah menaruh hati. Sedangkan aku? Ah, mungkin aku yang terlalu jelek, mungkin aku yang tidak enak dipandang, mungkin aku yang tidak bisa meyakinkan mereka untuk memilihku. Padahal, aku ingin sekali membuat seseorang bahagia, bukankah itu tujuan kita yang berada di bumi ini?

Kemudian aku melihat seorang gadis. Ia memandangku, sejenak kami bertatapan, dipisahkan oleh kaca tebal. Ia mengerutkan bibir, lalu ia pergi. Ah sedih sekali, aku kira dia menyukaiku. Beberapa saat berlalu, ternyata dia kembali! Kali ini ia mengarahkan telunjuknya padaku. Akhirnya, setelah sekian lama, pintu kaca ini pun dibuka, oleh seorang wanita berseragam, yang tadi juga membukakan pintu untuk teman-temanku. Ia mengajakku keluar dan berkenalan dengan teman baruku si Tipis-bening, yang langsung memelukku. Aku bertanya padanya, "Kemana kita akan pergi?" "Aku juga tidak tahu," jawabnya. Kemudian aku merasa terayun-ayun, seperti terbang. Aku tahu gadis itu membawa kami ke suatu tempat, di mana gadis itu merasa aman dan nyaman.

Aku berpisah dengan si Tipis-bening. Aku ditempatkan di sebuah lemari yang dingin. Ya, dingin, tapi aku senang, karena aku bertemu banyak teman di sana. Aku ingat si Cair-coklat yang sangat manis dan jenaka, sayangnya ia harus pergi duluan karena pemilik lemari ini sangat menyukainya. Semalaman aku mengobrol dengan teman-teman di lemari dingin hingga aku terlelap.

Di tengah kenyenyakan tidurku, aku melihat gadis itu membuka pintu lemari dingin ini. Aku tahu ini tandanya sudah pagi. Ia memandangiku, mengamatiku, kemudian ia mempertemukanku lagi dengan si Tipis-bening. Sejenak gadis itu terlihat bingung, ia berpikir, lalu segera berlari pergi, dan secepat kilat kembali lagi. Kemudian kami berdua dipertemukan oleh si Tebal-putih yang badannya cukup untuk memeluk kami berdua. Aku berkenalan dengannya, dan bertanya, "Kita akan pergi ke mana dengan gadis itu?" Si Tebal-putih ternyata ramah, ia menjawab "Aku biasanya membawa teman-temanku para Lembar-kayu, mereka sangat pintar dan disukai oleh gadis itu. Kami biasanya pergi ke tempat si gadis itu bertemu dengan banyak teman manusianya...." Aku sangat bersemangat mendengar cerita si Tebal-putih mengenai tempat yang akan dituju oleh si gadis.

Beberapa lama kemudian sepertinya kami sampai di tempat gadis itu bertemu dengan banyak manusia lainnya. Ia memasuki suatu ruangan yang ramai sekali suasananya, dan aku diletakkan di dasar ruangan itu. Kemudian kejadian aneh terjadi, semua menjadi hening. Lama sekali aku berdiam di bawah, dan aku merasakan sunyi, kenapa tiba-tiba manusia ini tidak bersuara? Beberapa jam kemudian, aku mendengar langkah kaki, namun suasana masih hening. Kemudian ada beberapa langkah kaki lagi, dan yang paling kutunggu-tunggu, langkah kaki gadis itu. Lalu si gadis membawa kami keluar dari ruang sunyi itu dan bertemu dengan teman-temannya. Aku mendengar mereka menyebut knowledge, loafing, whititness, dan beberapa kata yang sulit kutangkap. Ah apa itu? Aku tidak tahu. Yang jelas aku tidak sabar ingin keluar dan membuat seseorang bahagia.

Tiba-tiba aku merasakan aku diangkat lagi, kali ini tempat tujuannya lebih ramai. Aku tahu disana banyak manusia, namun tidak sesunyi kumpulan manusia di tempatku berdiam tadi. Aku diletakkan di sebuah alas yang datar. Tapi kemudian, buk. Ah, wajahku menghantam penutup kepalaku. Si Tebal-Putih berkata, "Maafkan aku kawan, aku tidak bermaksud membuatmu jatuh". Si Tipis-bening kemudian ikut berbicara, "Sepertinya itu bukan salahmu, Tebal-putih. Si gadis itu yang sepertinya salah meletakkan kita". Seketika itu, si gadis melongo ke dalam tubuh si Tebal-putih, dan di dalam tubuh si Tebal-putih, ia melongo ke dalam si Tipis-bening. Ia memandangiku, wajahnya terlihat kecewa. Aku menjadi buruk rupa, dan aku merasa sedih sekali. Bagaimana aku bisa membahagiakan seseorang jika bentukku seperti ini?

Gadis itu segera membawa kami ke tempat lain. Akhirnya, si gadis mengeluarkanku dari kedua temanku. Si gadis terlihat sedih dan bingung. Tidak lama kemudian temannya datang. Mereka berdiskusi sejenak, lalu temannya itu segera berlari dan kemudian kembali membawa satu bungkus plastik yang ternyata berisi para Kecil-manis. Mereka berusaha untuk mempercantik diriku lagi. Si gadis dan temannya menutupi diriku dengan para Kecil-manis. Terakhir, mereka menyelipkan dua lilin kecil diatasku, dan menyalakannya. Aku merasa cantik kembali dan percaya diri. Si gadis dan temannya tersenyum melihatku, mereka merasa puas. Aku dibawa berjalan perlahan-lahan, menyelinap, tidak bersuara. Kemudian secara spontan, si gadis dan teman-temannya menyanyikan lagu bersama. Dan kulihat senyum bahagia seorang gadis yang lain merekah sambil memadamkan api di atasku dengan hembusan nafasnya. Aku berhasil membuatnya bahagia.
Inilah aku (miniforest yang hampir fail tapi bisa diselamatkan, tapi tetep aja tulisannya cuma happy birth, dan fotonya juga ternyata burem, tapi rasanya enak) :")
*Untuk temanku yang memiliki tinggi badan hampir sama denganku, namun sekarang memiliki usia yang berbeda dua tahun dengaku :P

Selamat ulang tahun Fitria Umami
Selamat memasuki masa Young Adulthood, semoga dapat mencapai intimacy pada waktunya dan jauh dari isolation.
May all your dreams come true :)
Have fun and be happy as always!

Sunday, December 16, 2012

Tentang Kedekatan

Iseng, mau nanya..
Coba lihat gambar ini, bentuk apa yang anda lihat?
Satu buah persegi?

Oke. Sekarang, ada berapa persegi panjang pada gambar di bawah ini?

Tiga?

Yakin?

Yak semua salaah, dua gambar di atas kan gambar 36 bulatan hitam, mana ada persegi atau persegi panjang, hehe. Kalo kata dosen Psikologi Umum 1 saya, manusia itu gila. Masa gambar bulet-bulet gitu bisa disatuin dan dibilang ada gambar persegi atau persegi panjang, padahal kan gak ada garis yang benar-benar membentuk persegi atau persegi panjang.

Psikologi Gestalt, salah satu aliran psikologi yang bisa menjelaskan kenapa manusia bisa berpikir bahwa suatu susunan benda bisa menjadi satu kesatuan. Gambar di atas merupakan contoh dari salah satu hukum-hukumnya, yaitu Law of Proximity. Proximity berasal dari kata proximate, yang artinya 'kurang lebih' atau 'mendekati'. Law of Proximity berkata bahwa jika ada lebih dari satu buah objek yang memiliki jarak berdekatan, maka the amazing human brain akan mengasosiasikan satu sama lain dan mempersepsikannya menjadi sebuah kelompok. Hal itulah yang disebut dengan perceptual organization. Yap, persepsi, itulah sesuatu yang muncul akibat kemampuan otak manusia yang bisa dengan otomatis dapat mengorganisasi objek yang dilihatnya.

Nggak sih, kita gak akan kuliah di sini. Jujur saja nilai PsiUm 1 saya yang membahas materi ini ga terlalu baik, dan saya juga gak mencantumkan sumber untuk penjelasan di atas. Jadi, informasi apapun dari sini jangan diresapi banget ya, hehe.

Ngomong-ngomong tentang proximity atau kedekatan, jadi ceritanya sekarang ini saya sedang takut. Saya takut kesenggol oleh sesuatu yang terlalu dekat, kemudian jatuh dari tempatnya berpijak, lalu pecah. Ilustrasinya seperti ini, ada seseorang yang masuk ke toko, sebut saja toko gelas. Ia berjalan ke antara dua rak gelas. Matanya tertuju pada satu gelas. Mungkin tertarik, atau suka, berniat membeli, atau memang hanya penasaran, ia menyentuh gelas tersebut, pelan-pelan, namun lama-kelamaan jadi berlebihan, sampai suatu saat, gelas itu tidak lagi berpijak pada rak. Orang itu tau gelas itu akan jatuh ke lantai di bawahnya, tapi ia tidak berniat menangkapnya sama sekali, entah enggan, entah malas, entah bodoh, entah refleksnya buruk, atau memang jahat. Dan gelas itupun pecah. Orang lain di toko itu gak ada yang dengar, gak ada yang lihat, bahkan pemilik tokonya gak tau. Kemudian gelas itu dibiarkan saja, dan orang itu keluar dari toko, tanpa perasaan apapun.

Ngeri, kalo ada orang seperti itu. Gak bertanggung jawab. Gak berusaha untuk memperbaiki, atau sekedar menempatkan kembali, apalagi mengganti. Kalau gak bisa bertanggung jawab, ya gak usah iseng lihat-lihat, main-main, apalagi senggol-senggol. At least, jaga jarak lah, respect. Memang mau apa berada sedekat ini? Membuat asosiasi? Menimbulkan persepsi? Kalaupun sudah begitu, kemudian apa?

Song of the Day: Glenn Fredly - You Are My Everything
Oot ya lagunya? Haha tapi sumpah lagi terngiang-ngiang banget sama lagu ini :D

Wednesday, December 12, 2012

Excited: 12-12-12

12-12-12

Hari ini tanggalnya bagus banget yaa! Apa yang terjadi hari ini? Nikah? Wahahah pengennya sih begitu, tapi belum ada yang ngelamar sih.. #ehsalahfokus

Btw, ada yang tau bahasa Indonesianya excited? Kata yang muncul di google translate itu ada heboh, gembira, bergelora, bergairah, tapi rasanya gak sreg aja dengan arti-arti kata itu. Rasanya kurang menggambarkan perasaan excited itu sendiri. Jadi mungkin bagi yang punya arti lain bisa kasih tau saya hehe. Untuk saat ini saya akan menggunakan kata excite murni dari bahasa inggris.

Jadi, ceritanya hari ini terlalu exciting. Sebenernya excitement saya ini sudah muncul sejak kemarin. Pingin bikin postingannya kemarin tapi karena terlalu excited sampe gatau mau nulis apa hehe. Terlalu, apa ya, banyak, hal yang saya harapkan di akhir tahun 2012 ini, dan banyak juga apa yang saya harapkan untuk tahun 2013. Tapi, karena Allah Maha Adil dan tidak suka yang berlebihan, ga mungkin saya akan mendapatkan semuanya. Tentunya memang saya sudah siap untuk segala hasil, tapi penantiannya itu loh, ah, terlalu exicted :)

Dimulai dari minggu ini yang merupakan minggu terakhir kuliah semester 3. Dengan menjalani 3 hari kuliah lagi dan menjalani 2 minggu UAS, akhirnya bisa ketemu lagi sama liburan! Sudah segitu capeknya, dan segitu butuh lepas seutuhnya dari segala kepenatan yang gak ada habisnya. Entah kenapa semester ganjil selalu padat cetar membahana. Bahkan senior-senior saya yang memang sudah menjalani beberapa kali semester ganjil dan genap, juga mengatakan hal yang sama. Wah, jadi gak sabar pingin cepat menjalani semester genap, hehe.

Hari ini diawali dengan kelas Psikologi Belajar terakhir yang notabennya ada satu sesi tambahan sebagai pengganti kelas minggu lalu yang telah dibatalkan. Sepertinya saya harus mengurangi kebiasaan mengeluh, tapi, aaah waktunya jadi terasa lama berjalan. Mau bolos tapi udah gapunya jatah bolos huhu. Jadi, ya jalani saja, dan Alhamdulillah banget ternyata waktunya dipercepat dan gak benar-benar full dua sesi. Yes!

Kedua, hari ini adalah kelas PIO terakhir dan merupakan terakhir kali diajar oleh mbak Corrina Riantoputra dosen kami yang super keren, berwibawa, karismatik, bijak, menginspirasi, dsb, karena memang beliau hanya mengajar PIO untuk S1 dan saya tidak akan mengambil peminatan PIO. Nah, excited banget karena dari pertemuan minggu lalu, kelas kami berencana mengadakan semacam farewell party kecil-kecilan dikelas untuk hari ini. Yak, kelas mana lagi coba yang pas jam belajar makan-makan sambil konsultasi makalah akhir, haha. Btw, ada quote dari mbak Corri dosen saya itu, yang senior bilang kalau kelas yang diajar beliau adalah kelas dewa. Ya, tapi standar nilainya juga dewa :").

"Referensi itu bagian dari diri anda" - Riantoputra, 2012

Konteksnya sedang membicarakan tentang penulisan referensi dalam penulisan ilmiah yang entah kenapa mahasiswa masih aja suka salah (termasuk saya), tentang berlomba-lomba membaca sehingga bisa bangga punya daftar pustaka yang banyak, tentang keharusan kepo yang lebih dalam dimana kita gak dianjurkan untuk pake sumber kedua pada tulisan ilmiah dan diharapkan kita kepo langsung dari sumber pertamanya. Ya, segitunya di psikologi :)

Apa lagi yang bikin excited?
GRAND CLOSING SUKSESI CERAH 2012
Ga kerasa cepet banget kepanitiaan ini akan selesai. Dari bidding panitia yang penuh degdegan dan penantian, hingga pengumuman pemimpin Psikologi baru yang juga bikin keringet dingin. Dari segala jatuh bangun yang ada selama dua bulan kepengurusan ini, segala caci maki dan juga pujian untuk kami, segala neurotisisme atas segala konflik yang ada mulai dari diskualifikasi kandidat sampai kesalahan penghitungan 2/3 daftar pemilih tetap, segala pemandangan unik dari para kandidat yang memakai selempang biru muda kemana-mana, dan segala kerjaan yang bikin belajar untuk gak mager..... Ah, aku sayang kalian sahabat Cercer :) Terima kasih nenek Afina yang sudah mempercayakan aku untuk menjadi bagian dari Suksesi Cerah 2012.
Cercer Werwer Pompom (diambil dari blog seseorang yang membuat tokoh Cercer menjadi nyata)
Dan...
Selamat kepada Abang yang terpilih sebagai ketua BEM Psiko 2013
Selamat kepada kak Wirda dan kang Hari untuk MPM Independen Psiko 2013
Juga kepada 5 Anggota MPM Angkatan 2013, khususnya Amel  sebagai perwakilan angkatan 2011
Selamat karena telah mendapatkan kepercayaan dari Psikologi untuk mencerahkannya tahun depan. Semoga amanah dan diberi kemudahan. Amin.

Segitu dulu excitementnya. Selanjutnya, masih ada sekian tugas akhir yang harus dikerjakan, sekian harapan yang harus diusahakan, dan sekian tanggungjawab yang harus dipertanggungjawabkan.

Yap, excited! :)

Song of the Day: God Bless - Rumah Kita
Lagu saat grand closing Suksesi Cerah 2012. Semua ini milik kita, punya kita, dan lebih baik di sini, rumah kita sendiri, di Psikologi :)

Sunday, December 9, 2012

Kucing

Jenuh. Ya, entah kenapa mata kuliah itu benar-benar lama. Tiga jam dua puluh menit, yang benar saja!  Pikiran Nisa melayang di kelas kuliah statistik pagi itu. Ia melihat secarik kertas di mejanya. Kosong. Dari tadi ia tidak mencatat apa-apa dari omongan dosen. Sebuah pensil mekanik tergeletak di atas kertas itu, belum digunakan. Nisa memandanginya, kemudian ia menggenggamnya lalu mendekatkan ujung pensil itu ke kertas. Ia diam sejenak, tak tau harus menulis apa. Lalu digoreskannya pensil itu di atas kertas. Abstrak. Namun lama-kelamaan terbentuk sesuatu. Bukan. Seseorang. Ya, seorang gadis dengan gaun manisnya. Gadis itu sedang duduk di bawah pohon. Pohon yang terlihat teduh dan nyaman. Di atas pangkuannya, ada seekor kucing yang sedang tidur.

Tiba-tiba si kucing terbangun dan melompat dari pangkuan gadis kecil itu lalu berlari. Sang gadis segera berdiri dan berlari mengejar kucing itu. Ia melihat kucingnya menghilang ke dalam semak-semak. Gadis itupun mencoba masuk ke dalam semak tersebut. Ia kaget sekali, ternyata ada banyak anak kucing dibaliknya. Anak-anak kucing itu terlihat sedih, kesepian dan tak terurus. Sudah pasti ibunya meninggalkan mereka. Gadis itupun memeluk semua anak kucing itu dan membawanya ke bawah pohon tadi. Tapi, ia belum menemukan kucingnya.

Ia pun mencari lagi, berjalan lebih jauh, kali ini ia sampai ke pohon yang lain. Di batang pohon itu ada sebuah lubang yang cukup besar. Dengan rasa ingin tahunya, ia melongo ke dalam lubang itu. Gadis itu pun terkejut lagi. Lubang itu penuh dengan kucing, banyak sekali kucing. Namun, kucing-kucing itu terlihat tidak bahagia, sempit bisa dirasakannya. Kemudian sang gadis mengambil semua kucing itu dan di bawanya ke bawah pohon ia tempat berteduh tadi. Tempat yang lebih luas dan terbuka. Namun, ia masih belum menemukan kucingnya.

Lalu ia berjalan lagi untuk mencarinya, kali ini ia menemukan sebuah batang pohon besar yang sudah mati tergeletak di tanah. Terlihat bahwa bagian dalam batang itu kosongdari warna gelapnya. Ia mencoba merangkak melihat ke dalam batang tersebut. Tak disangkanya, ada beberapa kucing lagi. Kucing-kucing itu terlihat bingung. Sepertinya mereka bingung, tidak tahu apa-apa akibat berada dalam kegelapan batang pohon. Sang gadis pun membawa kucing-kucing itu keluar dan menggendongnya kembali ke pohon tempat ia berteduh tadi. Tempat yang lebih terang dan ceria.

Saat gadis itu sedang membawa kucing-kucing ke bawah pohon teduh, ternyata ia melihat kucingnya sudah berada di bawah pohon itu, duduk di tengah-tengah banyak kucing yang telah ia bawa ke sana. Ia senang sekali, gadis itu segera berlari ke arah kucingnya. Namun, karena terlalu banyak kucing di sana, tiba-tiba kakinya menabrak kucing di depannya. Kemudian ia terjatuh. Buk.

Nisa terbangun dari mimpinya. Ternyata ia tertidur, di atas kertas di mejanya. Dosen masih berbicara di depan. Ia melihat kertasnya, isinya sekarang penuh. Kertas itu sekarang berisi seorang gadis kecil yang sedang memangku kucingnya, dan dikelilingi banyak, ya, banyak sekali kucing. Mereka semua tersenyum memandang Nisa. Di atas tumpukan kucing itu tertulis huruf-huruf gemuk yang berderetan dan membentuk kata "teman".

*sebuah gambaran doodle untuk Nisa Harahap
Aku gabisa gambar :P

Monday, December 3, 2012

Teriak

Teriaklah!
Karena memendam itu sulit, tapi menyampaikan juga tidak semudah itu.
Bahkan terkadang untuk sekedar bilang "kyaaa kyaaa!" juga tak bisa sembarangan.
Makasih yaaa.. kalian, yang mau jadi tempat ber-"kyaa kyaa!"-ku.
Makasih sudah menyediakan telinga yang superkuat untuk mendengarkan
teriakan hatiku.

Sunday, December 2, 2012

Magnet

(source)
Kusadari betul
Kita ada di dua kutub berbeda
Gak apa-apa sih
Asal kita masih bisa tarik menarik
Seperti magnet

Saturday, December 1, 2012

Desember Ceria

Buatku
Desember itu bagaikan Sabtu
Januari itu bagaikan Minggu
Aku suka Desember karena bulan depannya Januari
Seperti aku suka Sabtu karena besoknya Minggu
Selamat menikmati bulan terakhir di tahun 2012!
Semoga harapan di Januari lalu sudah banyak yang tercapai
dan untuk Januari mendatang sudah punya harapan yang lebih baik lagi
Kalo boleh ngutak-ngatik lagu, aku pingin ganti lagunya tante Vina Panduwinata dengan Desember Ceria~
Semoga bulan ini beneran bisa kubuat seceria itu. At least i'm trying to :)
Semangat!

Popular Posts