Saturday, December 29, 2012

Jahat

Maaf ya
Kali ini aku mau jahat
Biar situ bisa belajar

Ah, tapi aku gak bisa jahat
Gak kuat
Gak nikmat

Tapi, apakah juga jahat

membiakan situ gak belajar apa-apa
gak dapat apa-apa
gak memperbaiki apa-apa

Apa ternyata aku sudah jahat?
Maaf ya

Friday, December 28, 2012

Tidak Pasti

Aku kangen, sama pelajaran IPA. Pelajaran yang jika ditanya mengapa terjadi sesuatu, jawabannya cuma ada satu. Ilmunya pasti. Kalo Psikologi? Tau sendiri. Jika ditanya mengapa terjadi sesuatu, jawabannya bisa bercucu. Tapi itu. Itu yang aku suka. Suka karena aku bisa mencari banyak, sebanyak-banyaknya jawaban. Seperti jawaban untuk sesuatu yang kayak gini:

"Ada lagi orang-orang yang begitu berdekatan dengan waktu luang yang terhambur berceceran. Hanya saja masing-masing merindu sendirian, tidak begitu yakin apakah yang lain ingin bertemu juga atau tidak. Takut bertanya, takut sok tahu, takut kegeeran. Rasanya serba takut dan serba tidak pasti. Lagi-lagi berada begitu dekat tapi tidak bisa meraih. Yang lebih parah lagi adalah mereka tidak tahu apakah pantas untuk berharap bertemu, atau apakah sudah waktunya untuk berhenti mengharap." (Reblogged from Out of Cave: Lima Jenis Orang)

Tuesday, December 18, 2012

Kisah Miniforest: 18-12-12

Aku sendirian di lemari kaca itu. Orang-orang hanya berlalu-lalang melewatiku, memandangku sejenak, kemudian memalingkan wajahnya kembali. Memberikan harapan palsu kepadaku, atau aku yang berharap berlebihan? Teman-temanku sudah pergi, bersama orang yang sudah menaruh hati. Sedangkan aku? Ah, mungkin aku yang terlalu jelek, mungkin aku yang tidak enak dipandang, mungkin aku yang tidak bisa meyakinkan mereka untuk memilihku. Padahal, aku ingin sekali membuat seseorang bahagia, bukankah itu tujuan kita yang berada di bumi ini?

Kemudian aku melihat seorang gadis. Ia memandangku, sejenak kami bertatapan, dipisahkan oleh kaca tebal. Ia mengerutkan bibir, lalu ia pergi. Ah sedih sekali, aku kira dia menyukaiku. Beberapa saat berlalu, ternyata dia kembali! Kali ini ia mengarahkan telunjuknya padaku. Akhirnya, setelah sekian lama, pintu kaca ini pun dibuka, oleh seorang wanita berseragam, yang tadi juga membukakan pintu untuk teman-temanku. Ia mengajakku keluar dan berkenalan dengan teman baruku si Tipis-bening, yang langsung memelukku. Aku bertanya padanya, "Kemana kita akan pergi?" "Aku juga tidak tahu," jawabnya. Kemudian aku merasa terayun-ayun, seperti terbang. Aku tahu gadis itu membawa kami ke suatu tempat, di mana gadis itu merasa aman dan nyaman.

Aku berpisah dengan si Tipis-bening. Aku ditempatkan di sebuah lemari yang dingin. Ya, dingin, tapi aku senang, karena aku bertemu banyak teman di sana. Aku ingat si Cair-coklat yang sangat manis dan jenaka, sayangnya ia harus pergi duluan karena pemilik lemari ini sangat menyukainya. Semalaman aku mengobrol dengan teman-teman di lemari dingin hingga aku terlelap.

Di tengah kenyenyakan tidurku, aku melihat gadis itu membuka pintu lemari dingin ini. Aku tahu ini tandanya sudah pagi. Ia memandangiku, mengamatiku, kemudian ia mempertemukanku lagi dengan si Tipis-bening. Sejenak gadis itu terlihat bingung, ia berpikir, lalu segera berlari pergi, dan secepat kilat kembali lagi. Kemudian kami berdua dipertemukan oleh si Tebal-putih yang badannya cukup untuk memeluk kami berdua. Aku berkenalan dengannya, dan bertanya, "Kita akan pergi ke mana dengan gadis itu?" Si Tebal-putih ternyata ramah, ia menjawab "Aku biasanya membawa teman-temanku para Lembar-kayu, mereka sangat pintar dan disukai oleh gadis itu. Kami biasanya pergi ke tempat si gadis itu bertemu dengan banyak teman manusianya...." Aku sangat bersemangat mendengar cerita si Tebal-putih mengenai tempat yang akan dituju oleh si gadis.

Beberapa lama kemudian sepertinya kami sampai di tempat gadis itu bertemu dengan banyak manusia lainnya. Ia memasuki suatu ruangan yang ramai sekali suasananya, dan aku diletakkan di dasar ruangan itu. Kemudian kejadian aneh terjadi, semua menjadi hening. Lama sekali aku berdiam di bawah, dan aku merasakan sunyi, kenapa tiba-tiba manusia ini tidak bersuara? Beberapa jam kemudian, aku mendengar langkah kaki, namun suasana masih hening. Kemudian ada beberapa langkah kaki lagi, dan yang paling kutunggu-tunggu, langkah kaki gadis itu. Lalu si gadis membawa kami keluar dari ruang sunyi itu dan bertemu dengan teman-temannya. Aku mendengar mereka menyebut knowledge, loafing, whititness, dan beberapa kata yang sulit kutangkap. Ah apa itu? Aku tidak tahu. Yang jelas aku tidak sabar ingin keluar dan membuat seseorang bahagia.

Tiba-tiba aku merasakan aku diangkat lagi, kali ini tempat tujuannya lebih ramai. Aku tahu disana banyak manusia, namun tidak sesunyi kumpulan manusia di tempatku berdiam tadi. Aku diletakkan di sebuah alas yang datar. Tapi kemudian, buk. Ah, wajahku menghantam penutup kepalaku. Si Tebal-Putih berkata, "Maafkan aku kawan, aku tidak bermaksud membuatmu jatuh". Si Tipis-bening kemudian ikut berbicara, "Sepertinya itu bukan salahmu, Tebal-putih. Si gadis itu yang sepertinya salah meletakkan kita". Seketika itu, si gadis melongo ke dalam tubuh si Tebal-putih, dan di dalam tubuh si Tebal-putih, ia melongo ke dalam si Tipis-bening. Ia memandangiku, wajahnya terlihat kecewa. Aku menjadi buruk rupa, dan aku merasa sedih sekali. Bagaimana aku bisa membahagiakan seseorang jika bentukku seperti ini?

Gadis itu segera membawa kami ke tempat lain. Akhirnya, si gadis mengeluarkanku dari kedua temanku. Si gadis terlihat sedih dan bingung. Tidak lama kemudian temannya datang. Mereka berdiskusi sejenak, lalu temannya itu segera berlari dan kemudian kembali membawa satu bungkus plastik yang ternyata berisi para Kecil-manis. Mereka berusaha untuk mempercantik diriku lagi. Si gadis dan temannya menutupi diriku dengan para Kecil-manis. Terakhir, mereka menyelipkan dua lilin kecil diatasku, dan menyalakannya. Aku merasa cantik kembali dan percaya diri. Si gadis dan temannya tersenyum melihatku, mereka merasa puas. Aku dibawa berjalan perlahan-lahan, menyelinap, tidak bersuara. Kemudian secara spontan, si gadis dan teman-temannya menyanyikan lagu bersama. Dan kulihat senyum bahagia seorang gadis yang lain merekah sambil memadamkan api di atasku dengan hembusan nafasnya. Aku berhasil membuatnya bahagia.
Inilah aku (miniforest yang hampir fail tapi bisa diselamatkan, tapi tetep aja tulisannya cuma happy birth, dan fotonya juga ternyata burem, tapi rasanya enak) :")
*Untuk temanku yang memiliki tinggi badan hampir sama denganku, namun sekarang memiliki usia yang berbeda dua tahun dengaku :P

Selamat ulang tahun Fitria Umami
Selamat memasuki masa Young Adulthood, semoga dapat mencapai intimacy pada waktunya dan jauh dari isolation.
May all your dreams come true :)
Have fun and be happy as always!

Sunday, December 16, 2012

Tentang Kedekatan

Iseng, mau nanya..
Coba lihat gambar ini, bentuk apa yang anda lihat?
Satu buah persegi?

Oke. Sekarang, ada berapa persegi panjang pada gambar di bawah ini?

Tiga?

Yakin?

Yak semua salaah, dua gambar di atas kan gambar 36 bulatan hitam, mana ada persegi atau persegi panjang, hehe. Kalo kata dosen Psikologi Umum 1 saya, manusia itu gila. Masa gambar bulet-bulet gitu bisa disatuin dan dibilang ada gambar persegi atau persegi panjang, padahal kan gak ada garis yang benar-benar membentuk persegi atau persegi panjang.

Psikologi Gestalt, salah satu aliran psikologi yang bisa menjelaskan kenapa manusia bisa berpikir bahwa suatu susunan benda bisa menjadi satu kesatuan. Gambar di atas merupakan contoh dari salah satu hukum-hukumnya, yaitu Law of Proximity. Proximity berasal dari kata proximate, yang artinya 'kurang lebih' atau 'mendekati'. Law of Proximity berkata bahwa jika ada lebih dari satu buah objek yang memiliki jarak berdekatan, maka the amazing human brain akan mengasosiasikan satu sama lain dan mempersepsikannya menjadi sebuah kelompok. Hal itulah yang disebut dengan perceptual organization. Yap, persepsi, itulah sesuatu yang muncul akibat kemampuan otak manusia yang bisa dengan otomatis dapat mengorganisasi objek yang dilihatnya.

Nggak sih, kita gak akan kuliah di sini. Jujur saja nilai PsiUm 1 saya yang membahas materi ini ga terlalu baik, dan saya juga gak mencantumkan sumber untuk penjelasan di atas. Jadi, informasi apapun dari sini jangan diresapi banget ya, hehe.

Ngomong-ngomong tentang proximity atau kedekatan, jadi ceritanya sekarang ini saya sedang takut. Saya takut kesenggol oleh sesuatu yang terlalu dekat, kemudian jatuh dari tempatnya berpijak, lalu pecah. Ilustrasinya seperti ini, ada seseorang yang masuk ke toko, sebut saja toko gelas. Ia berjalan ke antara dua rak gelas. Matanya tertuju pada satu gelas. Mungkin tertarik, atau suka, berniat membeli, atau memang hanya penasaran, ia menyentuh gelas tersebut, pelan-pelan, namun lama-kelamaan jadi berlebihan, sampai suatu saat, gelas itu tidak lagi berpijak pada rak. Orang itu tau gelas itu akan jatuh ke lantai di bawahnya, tapi ia tidak berniat menangkapnya sama sekali, entah enggan, entah malas, entah bodoh, entah refleksnya buruk, atau memang jahat. Dan gelas itupun pecah. Orang lain di toko itu gak ada yang dengar, gak ada yang lihat, bahkan pemilik tokonya gak tau. Kemudian gelas itu dibiarkan saja, dan orang itu keluar dari toko, tanpa perasaan apapun.

Ngeri, kalo ada orang seperti itu. Gak bertanggung jawab. Gak berusaha untuk memperbaiki, atau sekedar menempatkan kembali, apalagi mengganti. Kalau gak bisa bertanggung jawab, ya gak usah iseng lihat-lihat, main-main, apalagi senggol-senggol. At least, jaga jarak lah, respect. Memang mau apa berada sedekat ini? Membuat asosiasi? Menimbulkan persepsi? Kalaupun sudah begitu, kemudian apa?

Song of the Day: Glenn Fredly - You Are My Everything
Oot ya lagunya? Haha tapi sumpah lagi terngiang-ngiang banget sama lagu ini :D

Wednesday, December 12, 2012

Excited: 12-12-12

12-12-12

Hari ini tanggalnya bagus banget yaa! Apa yang terjadi hari ini? Nikah? Wahahah pengennya sih begitu, tapi belum ada yang ngelamar sih.. #ehsalahfokus

Btw, ada yang tau bahasa Indonesianya excited? Kata yang muncul di google translate itu ada heboh, gembira, bergelora, bergairah, tapi rasanya gak sreg aja dengan arti-arti kata itu. Rasanya kurang menggambarkan perasaan excited itu sendiri. Jadi mungkin bagi yang punya arti lain bisa kasih tau saya hehe. Untuk saat ini saya akan menggunakan kata excite murni dari bahasa inggris.

Jadi, ceritanya hari ini terlalu exciting. Sebenernya excitement saya ini sudah muncul sejak kemarin. Pingin bikin postingannya kemarin tapi karena terlalu excited sampe gatau mau nulis apa hehe. Terlalu, apa ya, banyak, hal yang saya harapkan di akhir tahun 2012 ini, dan banyak juga apa yang saya harapkan untuk tahun 2013. Tapi, karena Allah Maha Adil dan tidak suka yang berlebihan, ga mungkin saya akan mendapatkan semuanya. Tentunya memang saya sudah siap untuk segala hasil, tapi penantiannya itu loh, ah, terlalu exicted :)

Dimulai dari minggu ini yang merupakan minggu terakhir kuliah semester 3. Dengan menjalani 3 hari kuliah lagi dan menjalani 2 minggu UAS, akhirnya bisa ketemu lagi sama liburan! Sudah segitu capeknya, dan segitu butuh lepas seutuhnya dari segala kepenatan yang gak ada habisnya. Entah kenapa semester ganjil selalu padat cetar membahana. Bahkan senior-senior saya yang memang sudah menjalani beberapa kali semester ganjil dan genap, juga mengatakan hal yang sama. Wah, jadi gak sabar pingin cepat menjalani semester genap, hehe.

Hari ini diawali dengan kelas Psikologi Belajar terakhir yang notabennya ada satu sesi tambahan sebagai pengganti kelas minggu lalu yang telah dibatalkan. Sepertinya saya harus mengurangi kebiasaan mengeluh, tapi, aaah waktunya jadi terasa lama berjalan. Mau bolos tapi udah gapunya jatah bolos huhu. Jadi, ya jalani saja, dan Alhamdulillah banget ternyata waktunya dipercepat dan gak benar-benar full dua sesi. Yes!

Kedua, hari ini adalah kelas PIO terakhir dan merupakan terakhir kali diajar oleh mbak Corrina Riantoputra dosen kami yang super keren, berwibawa, karismatik, bijak, menginspirasi, dsb, karena memang beliau hanya mengajar PIO untuk S1 dan saya tidak akan mengambil peminatan PIO. Nah, excited banget karena dari pertemuan minggu lalu, kelas kami berencana mengadakan semacam farewell party kecil-kecilan dikelas untuk hari ini. Yak, kelas mana lagi coba yang pas jam belajar makan-makan sambil konsultasi makalah akhir, haha. Btw, ada quote dari mbak Corri dosen saya itu, yang senior bilang kalau kelas yang diajar beliau adalah kelas dewa. Ya, tapi standar nilainya juga dewa :").

"Referensi itu bagian dari diri anda" - Riantoputra, 2012

Konteksnya sedang membicarakan tentang penulisan referensi dalam penulisan ilmiah yang entah kenapa mahasiswa masih aja suka salah (termasuk saya), tentang berlomba-lomba membaca sehingga bisa bangga punya daftar pustaka yang banyak, tentang keharusan kepo yang lebih dalam dimana kita gak dianjurkan untuk pake sumber kedua pada tulisan ilmiah dan diharapkan kita kepo langsung dari sumber pertamanya. Ya, segitunya di psikologi :)

Apa lagi yang bikin excited?
GRAND CLOSING SUKSESI CERAH 2012
Ga kerasa cepet banget kepanitiaan ini akan selesai. Dari bidding panitia yang penuh degdegan dan penantian, hingga pengumuman pemimpin Psikologi baru yang juga bikin keringet dingin. Dari segala jatuh bangun yang ada selama dua bulan kepengurusan ini, segala caci maki dan juga pujian untuk kami, segala neurotisisme atas segala konflik yang ada mulai dari diskualifikasi kandidat sampai kesalahan penghitungan 2/3 daftar pemilih tetap, segala pemandangan unik dari para kandidat yang memakai selempang biru muda kemana-mana, dan segala kerjaan yang bikin belajar untuk gak mager..... Ah, aku sayang kalian sahabat Cercer :) Terima kasih nenek Afina yang sudah mempercayakan aku untuk menjadi bagian dari Suksesi Cerah 2012.
Cercer Werwer Pompom (diambil dari blog seseorang yang membuat tokoh Cercer menjadi nyata)
Dan...
Selamat kepada Abang yang terpilih sebagai ketua BEM Psiko 2013
Selamat kepada kak Wirda dan kang Hari untuk MPM Independen Psiko 2013
Juga kepada 5 Anggota MPM Angkatan 2013, khususnya Amel  sebagai perwakilan angkatan 2011
Selamat karena telah mendapatkan kepercayaan dari Psikologi untuk mencerahkannya tahun depan. Semoga amanah dan diberi kemudahan. Amin.

Segitu dulu excitementnya. Selanjutnya, masih ada sekian tugas akhir yang harus dikerjakan, sekian harapan yang harus diusahakan, dan sekian tanggungjawab yang harus dipertanggungjawabkan.

Yap, excited! :)

Song of the Day: God Bless - Rumah Kita
Lagu saat grand closing Suksesi Cerah 2012. Semua ini milik kita, punya kita, dan lebih baik di sini, rumah kita sendiri, di Psikologi :)

Sunday, December 9, 2012

Kucing

Jenuh. Ya, entah kenapa mata kuliah itu benar-benar lama. Tiga jam dua puluh menit, yang benar saja!  Pikiran Nisa melayang di kelas kuliah statistik pagi itu. Ia melihat secarik kertas di mejanya. Kosong. Dari tadi ia tidak mencatat apa-apa dari omongan dosen. Sebuah pensil mekanik tergeletak di atas kertas itu, belum digunakan. Nisa memandanginya, kemudian ia menggenggamnya lalu mendekatkan ujung pensil itu ke kertas. Ia diam sejenak, tak tau harus menulis apa. Lalu digoreskannya pensil itu di atas kertas. Abstrak. Namun lama-kelamaan terbentuk sesuatu. Bukan. Seseorang. Ya, seorang gadis dengan gaun manisnya. Gadis itu sedang duduk di bawah pohon. Pohon yang terlihat teduh dan nyaman. Di atas pangkuannya, ada seekor kucing yang sedang tidur.

Tiba-tiba si kucing terbangun dan melompat dari pangkuan gadis kecil itu lalu berlari. Sang gadis segera berdiri dan berlari mengejar kucing itu. Ia melihat kucingnya menghilang ke dalam semak-semak. Gadis itupun mencoba masuk ke dalam semak tersebut. Ia kaget sekali, ternyata ada banyak anak kucing dibaliknya. Anak-anak kucing itu terlihat sedih, kesepian dan tak terurus. Sudah pasti ibunya meninggalkan mereka. Gadis itupun memeluk semua anak kucing itu dan membawanya ke bawah pohon tadi. Tapi, ia belum menemukan kucingnya.

Ia pun mencari lagi, berjalan lebih jauh, kali ini ia sampai ke pohon yang lain. Di batang pohon itu ada sebuah lubang yang cukup besar. Dengan rasa ingin tahunya, ia melongo ke dalam lubang itu. Gadis itu pun terkejut lagi. Lubang itu penuh dengan kucing, banyak sekali kucing. Namun, kucing-kucing itu terlihat tidak bahagia, sempit bisa dirasakannya. Kemudian sang gadis mengambil semua kucing itu dan di bawanya ke bawah pohon ia tempat berteduh tadi. Tempat yang lebih luas dan terbuka. Namun, ia masih belum menemukan kucingnya.

Lalu ia berjalan lagi untuk mencarinya, kali ini ia menemukan sebuah batang pohon besar yang sudah mati tergeletak di tanah. Terlihat bahwa bagian dalam batang itu kosongdari warna gelapnya. Ia mencoba merangkak melihat ke dalam batang tersebut. Tak disangkanya, ada beberapa kucing lagi. Kucing-kucing itu terlihat bingung. Sepertinya mereka bingung, tidak tahu apa-apa akibat berada dalam kegelapan batang pohon. Sang gadis pun membawa kucing-kucing itu keluar dan menggendongnya kembali ke pohon tempat ia berteduh tadi. Tempat yang lebih terang dan ceria.

Saat gadis itu sedang membawa kucing-kucing ke bawah pohon teduh, ternyata ia melihat kucingnya sudah berada di bawah pohon itu, duduk di tengah-tengah banyak kucing yang telah ia bawa ke sana. Ia senang sekali, gadis itu segera berlari ke arah kucingnya. Namun, karena terlalu banyak kucing di sana, tiba-tiba kakinya menabrak kucing di depannya. Kemudian ia terjatuh. Buk.

Nisa terbangun dari mimpinya. Ternyata ia tertidur, di atas kertas di mejanya. Dosen masih berbicara di depan. Ia melihat kertasnya, isinya sekarang penuh. Kertas itu sekarang berisi seorang gadis kecil yang sedang memangku kucingnya, dan dikelilingi banyak, ya, banyak sekali kucing. Mereka semua tersenyum memandang Nisa. Di atas tumpukan kucing itu tertulis huruf-huruf gemuk yang berderetan dan membentuk kata "teman".

*sebuah gambaran doodle untuk Nisa Harahap
Aku gabisa gambar :P

Monday, December 3, 2012

Teriak

Teriaklah!
Karena memendam itu sulit, tapi menyampaikan juga tidak semudah itu.
Bahkan terkadang untuk sekedar bilang "kyaaa kyaaa!" juga tak bisa sembarangan.
Makasih yaaa.. kalian, yang mau jadi tempat ber-"kyaa kyaa!"-ku.
Makasih sudah menyediakan telinga yang superkuat untuk mendengarkan
teriakan hatiku.

Sunday, December 2, 2012

Magnet

(source)
Kusadari betul
Kita ada di dua kutub berbeda
Gak apa-apa sih
Asal kita masih bisa tarik menarik
Seperti magnet

Saturday, December 1, 2012

Desember Ceria

Buatku
Desember itu bagaikan Sabtu
Januari itu bagaikan Minggu
Aku suka Desember karena bulan depannya Januari
Seperti aku suka Sabtu karena besoknya Minggu
Selamat menikmati bulan terakhir di tahun 2012!
Semoga harapan di Januari lalu sudah banyak yang tercapai
dan untuk Januari mendatang sudah punya harapan yang lebih baik lagi
Kalo boleh ngutak-ngatik lagu, aku pingin ganti lagunya tante Vina Panduwinata dengan Desember Ceria~
Semoga bulan ini beneran bisa kubuat seceria itu. At least i'm trying to :)
Semangat!

Friday, November 30, 2012

Cerita Untuk Fu Yung Hai

Untuk Fu Yung Hai,

Tadi pagi aku tergesa-gesa. Sudah jam 7 dan baru saja aku menyelesaikan tugas yang seharusnya dikumpulkan siang hari ini. Entah kenapa aku tertidur begitu saja di depan laptopku, bahkan aku tidak ingat jam berapa terakhir kali aku sadar sebelum tertidur. Kelas pertamaku akan dimulai satu jam lagi. Ingin rasanya bolos tapi aku ingat ada kuis pagi ini, dan jelas aku belum sempat belajar. Namun akupun tetap bersiap dan bergegas berangkat. Untung saja jarak rumah dan kampusku dekat.

Saat kelas pertamaku, ternyata pengajar yang membawa soal kuis terlambat untuk masuk kelas, dan kuis akan diundur setelah satu kelompok menampilkan presentasi. Wah, senang sekali, aku punya waktu sebentar untuk belajar. Saat kuis, aku merasa sedikit percaya diri walaupun tahu pasti hasilnya akan kurang memuaskan, karena aku memang kurang maksimal dalam belajar. Lalu, ketika mengerjakan soal kuis......kruuuukkkkk......perutku berbunyi. Ah, aku lupa sarapan.

Jadwal kelasku hari ini padat sekali. Saat pergantian kelas pun aku tidak sempat membeli makan karena harus mengurusi yang harus diurusi. Jeda untuk makan siang pun menjadi sangat singkat dan hanya bisa dipakai untuk shalat. Di kelasku yang terakhir, kulihat temanku menikmati sesuatu dari sekotak styrofoam. Harum sekali aromanya, perutku bergejolak ketika menghirupnya. Kutanya padanya apa yang sedang ia nikmati. Namanya Fu Yung Hai, ia membelinya di salah satu tempat makan di lantai dasar. Akupun menambahkan poin di catatan kegiatan yang harus aku lakukan hari ini, dan di baris terakhir bertuliskan: beli Fu Yung Hai.

Kelas terakhir usai sudah, setelah itu ada beberapa urusan lagi dan aku masih harus bertemu teman-temanku untuk mengerjakan tugas kelompok. Kruuuuuuuukkkkkk..... Ah, sudah tidak bisa dibiarkan. Jam 4, aku menyempatkan diri ke tempat makan itu. Sepi, kosong bahkan, hanya ada aku sendiri. Aku bertanya kepada penjualnya "Mas, Fu Yung Hai ada?". Mas-nya sempat memasang ekspresi ragu dan bertanya kepada rekannya, seorang mbak. Lalu mbak-nya meyakinkan kalau bahannya masih ada. Alhamdulillah. Akupun duduk manis di tempat itu. Salah satu temanku kebetulan lewat melihatku sendiri dan menghampiriku. Ia bertanya sedang apa aku sendiri di sini. Aku bilang aku menunggu Fu Yung Hai. Cukup lama aku menunggunya, untung ada temanku yang menemaniku. Ia duduk di sampingku, bersama kami membunuh waktu. Akhirnya Fu Yung Hai nya pun jadi. Terbungkus kotak styrofoam yang terbungkus plastik bening.

Aku berjalan dengan temanku ke Selasar, dimana aku berjanji untuk mengerjakan tugas kelompok di sana. Aku sudah tidak sabar. Air liurku sudah meleleh. Aku segera mencari tempat yang nyaman untuk menikmati Fu Yung Hai ku. Duduklah aku di anak tangga Selasar. Kubuka kotak styrofoamnya. Kutuangkan saus yang menjadi pelengkap hidangan itu. Aromanya menyebar ke sekelilingku hingga teman-temanku protes karena tiba-tiba mereka merasa lapar.

Kuayunkan sendok memotong Fu Yung Hai, dan menyendok nasi. Masuk ke mulutku. Kunyah. Kunyah. Keningku berkerut. Apakah bayanganku salah? Karena aku masih lapar, otomatis kumasukkan suapan demi suapan lain ke dalam mulutku. Tidak, ini karena lidahku saja atau rasanya memang begini? Asin. Kuingin memasukkan suapan lain ke mulutku, tapi ku meragu, dan sendok itu kembali menyentuh styrofoam.

Tiba-tiba aku sudah tidak merasa lapar lagi. Kenyang malah, aku jadi tak ingin menghabiskannya. Kututup kotak styrofoam itu dengan lebih dari setengah isi di dalamnya. Ku tinggalkan di meja tempat informasi Suksesi, berharap akan ada yang tertarik untuk memakannya. Bahkan aku menawarkan teman-temanku tapi tidak ada yang mau. Sepertinya teman-temanku sudah tau, Fu Yung Hai ku tidak membuatku senang. Hingga aku selesai mengerjakan tugas kelompok, kotak itu masih berada di atas meja, tidak bergeser. Ingin rasanya aku meninggalkannya. Tidak, itu namanya tidak bertanggung jawab. Ingin rasanya aku membuangnya ke tempat sampah, karena aku malas membawa barang tambahan saat pulang, ribet. Tidak, aku tidak sejahat itu. Akhirnya kubawa bungkusan itu pulang.

Sesampainya di rumah, aku masih bingung harus kuapakan Fu Yung Hai ini. Aku ingin menghabiskannya tapi lidahku benar-benar menolaknya. Tiba-tiba adikku menyambutku. Ia bertanya, "Bungkusan apa itu kak?" Ku bilang bahwa ini Fu Yung Hai, seperti telur dadar namun ada banyak isinya. "Buat aku dong kak". Adikku pun dengan semangat merampas bungkusan itu dari tanganku. Aku tidak sempat menjelaskan bahwa Fu Yung Hai ini sedikit asin dan sudah dingin. "Enak kak". Adikku yang memang doyan makan sepertinya tidak merasakan hal itu dan akhirnya menikmati Fu Yung Hai dengan lahap sebagai porsi ke empatnya hari ini.

*sebuah balasan untuk Ratap Fu Yung Hai

Sunday, November 25, 2012

Now let me show you the shape of my heart...

(source)
Mungkin perlu waktu, tak perlu di bantu
Mungkin perlu usaha, tapi kuyakin bisa
Aku akan membuatnya utuh kembali

Wednesday, November 21, 2012

Yang Bikin Senyum-Senyum

20-11-2012
Hari ini, ada banyak hal yang bikin saya senyum-senyum :)

Hari ini, hari ulang tahun Psikologi UI 2011 yang ke-1! Happy birthday PSILABUS, semoga tetap jaya, kece, kompak, kritis, bertanggung jawab, dan tak lelah untuk berkontibusi! :D Sukses ya buku, pesta, cinta untuk kita semua! :D Btw, kami memang memilih tanggal 20/11/2011 sebagai hari jadi kami karena hari itu memang baru beberapa hari resmi menjadi mahasiswa baru setelah kelulusan Kamaba, dan angkanya memang merepresentasikan angkatan kami yaitu 2011. Ah, kangen loh ngumpul bareng kayak pas jaman maba, yang masih polos-polos dan imut-imut, haha. Sekarang kita ngumpul lagi untuk perayaan kalau kita udah "barengan" selama 1 tahun.  Kalo kata senior, kita udah pada "besar" :) Semoga kita bisa semakin bermanfaat dan berkreasi ya, Bus, jangan galau mulu :P 
Kue perayaan hari jadi Psilabus
Hari ini, tiba-tiba saya dapet kertas kecil berbentuk persegi panjang yang di lipat menjadi persegi, bergambar bunga di depannya, dan satu permen lolipop susu di selipannya. Paket itu di kasih sama Amel. Kenapa dia ngasih ini? Bro, sis, pesta demokrasi sudah di mulai di UI dan juga khusunya F. Psi. Kalo di UI namanya Pemira, kalo di Psiko namanya Suksesi. Saat ini di Psiko ada 2 kandidat Ketua BEM, 2 kandidat MPM Independen, dan 5 kandidat MPM Angkatan. Amel merupakan kandidat MPM Angkatan 2011. Dalam rangkaian acara Suksesi, ada yang namanya BKUP atau Bakti Kami Untuk Psikologi, dimana masing-masing kandidat diminta untuk memberikan sebuah bakti nyata yang terasa langsung  manfaatnya bagi sivitas. Nah, Amel ini BKUP-nya adalah memfasilitasi sivitas Psiko untuk memberikan pesan kepada sesama sivitas. Dan sivitas yang mendapatkan pesan akan mendapat satu permen lolipop untuk setiap kertas pesan yang didapatnya.

Jadi, apa sih isi kertas kecil yang saya dapat? Isinya ada semangat, pesan, dan.. segala yang membuat saya termotivasi setelah membacanya. Sebuah tulisan dari my secret admirer my sis, Farah. Makasih Far, bentar lagi lo dapet paket yang sama dari gw, hehe. Makasih Amel yang sudah memfasilitasi kami untuk mengungkapkan apa yang perlu diungkapkan :)

Kertas kecil penyemangat
Hari ini, juga ada eksplorasi kandidat ketua dan wakil ketua BEM UI 2013, yang notabennya cuma ada satu pasangan, yaitu Ali Abdillah dan Azhar Nurun Ala. Jadi, kita harus bener-bener baik nih mengeksplorasinya dan kandidat juga harus bisa meyakinkan sivitas untuk memilih dia, karena sistem pemilihannya jika hanya ada satu kandidat, maka mereka harus mendapatkan 50%+1 dari seluruh jumlah mahasiswa UI yang melakukan pemilihan raya.

Jadi, apa yang bikin senyum-senyum? Yah, seru aja sih mendengar pertanyaan-pertanyaan yang lucu dan keren dari ketiga panelis, serta jawaban-jawaban yang lucu juga dan bikin geregetan dari kandidat. Ya, sepertinya saya suka banget ngelihat orang dikerjain, haha. Intinya sih yang saya dapet, ternyata Psiko itu beda ya sama Fakultas lain. Di sini, semuanya harus loh berlandaskan urgensi, latar belakang, kebutuhan, dan teori. Di sini, sudah se-tertanam itu loh kalo suatu alamat blog itu haram banget buat ada di daftar pustaka suatu tulisan, dan masuk neraka loh kalo mengutip tanpa mencantumkan nama penulis. Di sini, perlu sejelas-jelasnya dan sekonkrit-konkritnya loh kalo mau menyatakan sesuatu. Yah, saya bangga sih karena dilatih untuk kritis, tapi mungkin saya bisa bilang, atau yang lain juga bisa bilang kalau fakultas saya ini fakultas yang rempong, hakhak.

Sayangnya, saya hanya bisa mengikuti sesi panelis dari eksplorasi ini, tidak hingga sesi floor karena hape saya mati, dan akan membuat kecemasan mama kalo saya berkegiatan sampai malam tapi gak bisa dipantau. Catatan aja, eksplorasi ini gak cuma dari sore sampai malam, tapi kemungkinan besar sampai pagi, tergantung jumlah floor dan sekritis apa floor saat itu. Kebetulan, di Sukesi saya bertugas untuk membuat surat perizinan kegiatan Suksesi, dimana panitia Pemira dapat meminta untuk memfasilitasi eksplorasi kandidat BEM di fakultas. Sudah mendapat izin kalo acara ini akan berlangsung dari jam 18.00-till drop *beneran ini yang di tulis koordinator umum fakultas*. Jadi, semangat buat panitia, kandidat, dan sivitas yang ingin mengenal calon pemimpinnya nanti! Btw, untuk yang ini, saya gak masukin foto karena nanti malah dikira tim kampanye mereka, hehe.

Terakhir, yang bikin senyum-senyum bahkan ngakak guling-guling itu, si Fasya yang failed banget seenaknya salah manggil nama senior yang di telepon, untuk ngebahas alat ukur kakak itu yang mau kita pinjam buat penelitian Metpenstat 2. Sya, makanya fokus! Haha :P

Song of the Day: Lady GaGa - Edge of Glory

Tuesday, November 20, 2012

Penting

Besar buat kamu, bukan berarti besar buat orang lain.
Kecil buat kamu, bukan berarti kecil buat orang lain.
Hal yang kamu anggap penting, belum tentu penting bagi orang lain.
Hal yang kamu anggap gak penting, belum tentu gak penting bagi orang lain.

Kepentingan itu, segitu berbeda-beda loh tiap orang. Jadi, jangan cuma melihat kepentingan diri sendiri ya. Kamu gak hidup sendiri loh :)

Song of the Day: Adele - Skyfall

Saturday, November 10, 2012

Hari Jadi, Hari Pahlawan

Dear bloggers, apa sih yang dimaksud dengan pahlawan? Sebatas mana seseorang bisa disebut pahlawan? Tiba-tiba saya teringat mata kuliah Etika yang saya ambil di semester 2 lalu. Jadi, ada tiga situasi dimana seseorang bisa disebut kudus atau pahlawan dalam arti eksklusif etis (copas dari slide Etika), yaitu :

1. Jika seseorang melakukan kewajibannya dalam keadaan dimana kebanyakan orang tidak akan melakukan kewajiban mereka, karena terbawa oleh keinginan teratur atau kepentingan diri.
2. Jika seseorang melakukan kewajiban dalam keadaan dimana kebanyakan orang tidak melakukannya, bukan karena disiplin diri yang luar biasa, melainkan dengan mudah tanpa usaha khusus.
3. Jika seseorang melakukan lebih daripada yang diwajibkan.

Mata kuliah ini absurd banget, dan jujur nilai Etika saya merupakan yang paling rendah diantara semua mata kuliah yang saya ambil. Berasa gak punya Etika, eits salah, kalau itu namanya Etiket, beda loh (tidak perlu dibahas lebih lanjut).  Sebenarnya saya belum mengerti betul makna dari tiga poin ini (lah terus kenapa di tulis?). Tapi saya mencoba mengingat  dan menjelaskannya mengenai apa yang saya dapat di mata kuliah ini.

Pada poin pertama, maksudnya adalah seseorang yang dapat disebut sebagai pahlawan adalah orang yang memiliki dorongan dari diri sendiri untuk melakukan kewajibannya dimana orang lain tidak memilikinya. Hmm agak cukup sulit dimengerti dan dibedakan sih. Yang ngerti, Alhamdulillah, yang gak ngerti, lanjut.

Poin kedua, ini menjelaskan tentang perbedaan kekuatan antara orang yang disebut pahlawan dengan orang biasa. Mungkin contoh fiktifnya seperti Hercules, yang memiliki kekuatan lebih daripada orang biasa, sehingga bisa disebut pahlawan.

Nah, poin ketiga ini yang paling bisa saya tangkap. Melakukan lebih dari apa yang diwajibkan. Ya, hanya dengan melakukan sedikit lebih dari apa yang diwajibkan, semua orang bisa menjadi pahlawan. Tapi, apa masih banyak orang yang seperti itu? Saya yakin apa yang kita lakukan masih hanya sebatas pemenuhan kewajiban, bahkan ada yang belum memulai untuk memenuhi kewajiban tersebut.

Kurang cukup menjelaskan ya? Ah, makanya nilai Etika saya jelek, hehe.

Selamat hari pahlawan!
Di balik kebahagiaan Indonesia sekarang, ada pahlawan yang merelakan kebahagiaannya untuk memperjuangkan Indonesia.
Di balik kebahagiaan kita sekarang, ada orang tua yang rela memberikan kebahagiaannya untuk kita.
Jangan lupa berterima kasih pada pahlawan yang paling dekat denganmu, yaitu orang tua. Jadi, berjuanglah untuk membahagiakan mereka :)

Maap ya random, saya memang tidak pandai berkata-kata. Ngomong-ngomong, hari ini tanggalnya bagus yah: 10-11-12 (terus gw harus bilang wow gituh?). Ada yang mau menikah hari ini? Saya sih... mau, tapi belom ada yang ngelamar, ha ha #salahfokus. Oke, jadi apa yang terjadi hari ini?

Hari ini adalah hari mychocolateshake.blogspot.com telah mengudara selama 3 tahun! *tembak konfeti* *nyalakan kembang api*

Terima kasih kepada orang-orang yang telah membaca blog ini, meskipun cuma nyasar sampai di sini. Terima kasih pada subscribers yang semoga tidak geregetan melihat perkembangan blog ini yang lambat sekali. Terima kasih juga pada silent readers yang mungkin secara diam-diam mengagumi atau membenci blog ini, terima kasih sudah menyempatkan untuk membaca. Boleh loh minta feedbacknya dari semua tulisan saya. Mau kasih kritik pedas, apalagi apresiasi, semuanya boleh seboleh-bolehnya disampaikan secara langsung atau lewat komen. Kalau yang saya kutip dari blog lain: Budayakan komen setelah membaca. Ya, menurut saya, berkomentar adalah salah satu cara terbaik untuk merubah sesuatu menjadi lebih baik. Semoga ke depannya saya bisa lebih sering ngeblog dan blog ini lebih bermanfaat. Amin.

By the way, ada yang baru nih di blog ini.. apa tuh? Yaitu "MyFiction", label baru dari post di mychocolateshake. Entah kenapa, sekarang ini saya sedang cukup excited untuk membuat cerita-cerita pendek. Rasanya seneng aja gitu bisa bikin cerita sendiri, bisa bikin dunia sendiri. Cerita-cerita itu sekarang ada yang beberapa masih menjadi draft, dan baru ada 1 yang sudah di publish (cek post sebelum ini). Semoga sebentar lagi bertambah banyak ya. Happy reading :)

Song of the Day: Mariah Carey - Hero
Ceritanya edisi hari pahlawan, hehe. Lagu ini sudah terlalu sering membangkitkan saya ketika sedang terjatuh. Semoga bisa juga membangkitkan semangat juang kalian yang merasa dirinya sedang terjatuh dan tak bisa bangkit lagi... #salahlagu

A hero lies in you.

Friday, November 9, 2012

Perpisahan

Mereka akhirnya mencapai puncak dari tangga menara tua itu. Di sana terdapat dua gerbang yang berhadapan. Mereka tahu, kedua gerbang itu adalah gerbang menuju dunia yang berbeda. Pintu gerbang yang kiri merupakan jeruji besi hitam yang ramping dan berdempet. Cahaya keunguan memancar dari celah jerujinya dan di atasnya terdapat rangkaian kata yang terbuat dari emas bertuliskan "Mopimilia". Pintu gerbang di sebelah kanan terbuat dari deretan kayu tua yang terlihat rapuh, namun kuat. Di atasnya terukir kata "Fashira" dalam huruf kuno yang artistik. Cahaya oranye menembus celah dan lubang bekas gigitan rayap gerbang kayu tersebut. Kedua manusia itu terdiam, mengamati pintu yang akan masing-masing mereka lewati.
"Jadi, di sini kita akan berpisah?" tanya Rose, lalu membalikkan badan ke pria di belakangnya.
"Sepertinya begitu," kata Derry seraya mengamati kedua gerbang, kemudian beralih menghadap Rose. "Kedua dunia ini sudah menunggu kita." 
Rose menghela napas, tertunduk dan memejamkan mata. Terlihat setetes air mengalir di pipinya.
"Hei, ada apa?" Derry panik, jarang sekali ia melihat wanita menangis.
"Aku tidak ingin berpisah denganmu," kata Rose dengan suara yang sedikit bergetar.
Terjadi keheningan sejenak. Hanya ada suara dengungan kecil dari pancaran cahaya setiap gerbang. Suara bisikan dari dunia di baliknya.
"Sungguh, aku juga tidak ingin," kata Derry. "Tapi kita harus."
"Perjalanan ini membuatku merasa dekat dengamu, aku merasa memiliki... teman."
"Kau memang temanku, Rose!"
"Apakah kau benar-benar harus pergi ke Mopimilia?" tanya Rose.
"Orang-orang sudah menungguku disana."
"Apakah aku boleh ikut denganmu?"
"Orang-orang di Fashira akan kehilanganmu," kata Derry. "Lagipula, Mopimilia sangat berbahaya, kami sedang dalam perang besar!"
"Aku tahu kau akan melindungiku di sana, aku akan aman," bujuk Rose.
"Aku memang akan melindungimu, tapi orang yang ingin menyakitimu akan lebih banyak dan kejam."
"Apakah kau seorang raja di sana?" tanya Rose, sambil mencoba mengatur napasnya.
"Bukan," Derry berhenti sejenak. "Tapi aku ingin menjadi raja."
"Apa enaknya menjadi raja? Aku ini putri di Fashira, aku akan menjadi ratu, tapi aku bahkan tidak ingin menjadi ratu!" bibir Rose bergetar.
"Tidak perlu memaksakan untuk menjadi pemimpin, yang penting kau menjadi diri sendiri."
Rose kembali kembali menangis dengan menundukan wajahnya. Derry mengambil tangan Rose, menggenggam dan mengecupnya. Dirasakannya tangan Rose yang dingin dan gemetar.
"Tolong.. jangan lupakan aku," ujar Rose sambil terisak.
"Tidak akan pernah."
"Bagaimana agar aku bisa terus mengingatmu?" Rose menarik napas sambil sesenggukan. "Bagaimana agar kita tidak melupakan satu sama lain?"
"Apakah langit di Fashira terlihat bintang?" tanya Derry.
"Banyak sekali, aku suka bintang!" jawab Rose, sedikit bersemangat.
"Tiap malam, lihatlah bintang paling terang di langit timur."
"Tapi bintang itu banyak sekali! Akankah aku bisa melihatnya?"
"Jangan hanya melihat, tapi perhatikan. Perhatikan bintang yang lebih besar daripada yang lain, berwarna sedikit merah, dan bintang itu berkedip seperti detak jantung!" kata Derry, sangat meyakinkan. "Itu bintang favoritku, tapi aku belum memberinya nama. Saat aku kembali, akan kuberi nama Rose, ingat itu, dan aku akan melihatnya setiap malam."
Rose memandang Derry, kemudian tersenyum kepadanya. Ia sudah berhenti menangis. Derry masih menggenggam tangannya, dan melihat mata biru Rose masih berkaca-kaca. Sedih dirasakannya, namun senyuman Rose mengalahkan kesedihan itu.
"Apakah kita akan benar-benar melihat bintang yang sama?" Rose ragu.
"Sesungguhnya dunia ini hanya satu dan kita hanya berada dalam satu lingkaran yang sama walaupun jauh antar sisinya. Aku yakin bintang itu adalah bintang yang sama, walau kita tidak melihatnya dalam waktu yang sama."
Rose tidak mengalihkan pandangannya dari mata Derry. Ia tidak percaya mata hijau yang begitu indah ini tidak akan dilihatnya lagi. Kemudian kedua pintu gerbang itu terbuka dengan sendirinya. Pertanda bahwa ahli dunianya sudah siap. Sinar menyilaukan berwarna oranye dan ungu saling bertabrakan.
"Ini saatnya," ujar Derry tegas.
"Aku bahagia pernah bertemu denganmu, Derry. Kupikir ini takdir."
"Aku percaya takdir."
"Aku tidak akan melupakanmu, semoga kita akan bertemu lagi."
Derry hanya mengangguk sambil tersenyum, lalu menghapus jejak air mata Rose dengan jarinya. Perlahan mereka berjalan mundur dan saling melepaskan genggaman tangan menuju gerbang masing-masing. Kedua cahaya yang semakin terang kemudian berpadu dan melahap mereka ke dalamnya. Menara tua itu kembali hening seperti semula. 
***
Kedua manusia itu tidak pernah bertemu lagi. Namun setiap malam, mereka melihat bintang yang paling bersinar di langit timur, berwarna kemerahan dan berkedip seiring dengan detak jantung mereka, hingga bintang itu padam.

Popular Posts